Sabtu, 27 Februari 2016

Makalah Matematika Kelas Rendah

MAKALAH PENDIDIKAN MATEMATIKA KELAS RENDAH
DISUSUNBILANGAN BULAT

   
OLEH:
KELOMPOK 10
Nama Anggota:
1.           Angelia                       (1131111002)
2.           Megawati Situmorang     (1131111020)
3.           Puji Lestari                 (1131111030)
4.           Rara Sintia Lubis       (1131111032)
Kelas : A1 Reguler 2013


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014


KATA PENGANTAR

            Puji  dan Syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini ditujukan untuk memenuhi syarat tugas kelompok dalam mata kuliah Pendidikan Matematika di Kelas Rendah..
            Makalah  ini berjudul, Bilangan Bulat . Selama penulisan makalah ini, kami mengalami berbagai kesulitan salah satunya dalam menggabungkan isi materi dengan isi refrensi dari berbagai buku  maupun data-data dari internet. Akan tetapi kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen pembimbing  yang  memberikan tugas ini, sehingga pengetahuan kami semakin bertambah.
            Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna baik isi maupun pengetikan. Untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan makalah selajutnya.
            Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Mudah-mudahan segala yang kita cita-citakan dan kita laksanakan mendapatkan ridho Allah SWT, Amin.


                                                                                                            Medan,   April 2014


                                                                                                                 Kelompok 10





DAFTAR ISI



BAB I

PENDAHULUAN

Dalam pembelajaran selama ini, siswa kurang dilibatkan untuk  lebih aktif berperan sebagai penerima pengetahuan. Salah satu materinya yakni bilangan bulat untuk siswa kelas 4 SD. Biasanya guru hanya meyajikan materi bilangan bulat dan operasinya secara langsung tanpa menanamkan konsep, akibatnya siswa  masih sering kesulitan dalam memahami operasi bilangan bulat sehingga berdampak pada pemahaman siswa pada materi selanjutnya.  Oleh karena itu, dibutuhkan suatu alternatif untuk mengembangkan pembelajaran agar adanya peningkatan aktivitas, pola berpikir kritis, dan kreatif serta hasil belajar matematika siswa. Salah satu alternatifnya  adalah pembelajaran melalui belajar kooperatif tipe STAD dengan metode gambar berbentuk hati yang dibagi menjadi dua bagian yang bertujuan agar siswa memahami kosep operasi bilangan bulat.
Pemahaman konsep bilangan bulat khususnya penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat sangat mendukung penguasaan konsep materi selanjutnya, karena banyak materi yang saling terjalin dengan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Untuk itu, dibutuhkan model pembelajaran yang lebih mengutamakan keaktifan siswa dan memberi kesempatan siswa untuk mengembangkan potensinya secara maksimal sehingga belajar menjadi bermakna. Pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran yang beracuan konstruktivisme. Konstruktivisme  adalah ide bahwa siswa harus menemukan dan mentransformasikan suatu informasi kompleks ke situasi lain, dan apabila dikehendaki informasi itu menjadi milik mereka sendiri.




1.      Bagaimana konsep dan pengertian bilangan bulat?
2.      Bagaimana sifat-sifat dari bilangan bulat?
3.      Bagaimana operasi dan sifat-sifat bilangan bulat?
4.      Bagaimana cara mengajarkan penjumlahan, pengurangan, perkalian serta pembagian bilangan bulat?

1.              Untuk mengetahui konsep dan pengertian bilangan bulat.
2.              Untuk mengetahui sifat-sifat dari bilangan bulat.
3.              Untuk mengetahui operasi bilangan bulat.
4.              Untuk mengetahui sifat-sifat operasi bilangan bulat.
5.             Untuk mengetahui cara mengajarkan penjumlahan, pengurangan, perkalian serta          pembagian bilangan bulat.





 


 

BAB II

PEMBAHASAN


1.    Pengertian Bilangan bulat
               Bilangan bulat merupakan bilangan yang terdiri dari bilangan cacah dan negatifnya. Yang termasuk dalam bilangan cacah yaitu 0,1,2,3,4,... sehingga negatif dari bilangan cacah yaitu -1,-2,-3,-4,... dalam hal ini -0 = 0 maka tidak dimasukkan lagi secara terpisah.
Himpunan semua bilangan bulat terdiri atas:
1.      Bilangan bulat positif atau bilangan asli, yaitu : { 1, 2, 3, 4, 5,...}
2.      Bilangan bulat nol, yaitu 0
3.      Bilangan bulat negatif, yaitu : {-1, -2, -3, -4, -5, ...}
Bilangan bulat dapat juga dinyatakan pada garis bilangan sebagai berikut:






Dari gambar di atas kamu akan menemukan bahwa semakin ke kanan, bilangan bulat pada garis bilangan tersebut semakin besar, sebaliknya semakin ke kiri, bilangan bulat pada garis bilangan semakin kecil. Misalnya:

·         -2 terletak di sebelah kiri 0 sehingga -2 < 0;
·         0 terletak di sebelah kanan -1 sehingga 0 > -1;
·         -5 terletak di sebelah kiri -3 sehingga -5 < -3;
·         -4 terletak di sebelah kanan -6 sehingga -4 > -6.

Ø  Setiap bilangan bulat mempunyai tepat satu lawan yang juga merupakan bilangan bulat
Ø  Dua bilangan bulat dikatakan berlawanan, apabila dijumlahkan menghasilkan nilai nol.
a + (-a) = 0

Misalnya: :
1)      Lawan dari 4 adalah -4, sebab 4 + (-4) = 0
2)      Lawan dari -7 adalah 7, sebab -7 + 7 = 0
3)      Lawan dari -2 adalah 2, sebab -2 + 2 = 0
4)      Lawan dari 3 adalah -3, sebab 3 + (-3) = 0
5)      Lawan dari 10 adalah -10, sebab 10 + (-10) = 0
6)      Lawan dari 0 adalah 0, sebab 0 + 0 = 0

·         Sifat Refleksi, yaitu untuk sembarang bilangan bulat berlaku a = a.
Contoh : 7 = 7, dan -6 = -6
·         Sifat Simetris, yaitu untuk sembarang bilangan bulat a dan b berlaku “ jika a = b maka     b = a”.
Contoh : jika 6 = 4+2 maka, 4+2 = 6.
·         Sifat Transitif, yaitu untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c berlaku “ jika a = b, b = c, maka a = c.
Contoh : jika 9 = 3 + 6, 3 + 6 = 4 + 5, maka 9 = 4 + 5.


       2. Sifat-sifat Relasi Urutan
Untuk sembarang bilangan real a dan bdikatakan kurang dari b (ditulis a<b jika b-a positif. Bilangan a dikatakan lebih dari b (ditulis a>b) jika b<a. Sebagai contoh, 2<5 dan 3 >-1. Mudah ditunjukkan bahwa:
1. Bilangan positif jika dan hanya jika a>0.
2.  Bilangan negatif jika dan hanya jika a<0 .


Jika a kurang dari atau sama dengan b, maka ditulis a ≤ b. Jika a lebih dari atau sama dengan b, maka ditulis a ≥ b . Sedangkan a<b<c  dimaksudkan sebagai a<b  dan b<c . Artinya b antara a dan c. Berikut ini adalah beberapa sifat yang sangat penting untuk diketahui. Untuk sebarang bilangan real ab, dan c:
  1. Jika a ≤ b maka a+c ≤ b+c untuk setiap bilangan real c.
  2. Jika a ≤ b dan b ≤ c maka a ≤ c.
  3. a. Jika a ≤ b dan c>0  maka a.c ≤ b.c.
b. Jika a ≤ b dan c<0 maka a.c ≥ b.c.
  1. a. Jika a >0 maka http://mathematica.aurino.com/wp-content/uploads/2008/08/081008-1655-relasiuruta24.png
b. Jika 0 < a  ≤ b maka http://mathematica.aurino.com/wp-content/uploads/2008/08/081008-1655-relasiuruta26.png
  1. Untuk sembarang bilangan real a dan b berlaku tepat satu: a<b, a=, atau a>b
  2. Jika a,b ≥ 0 maka: http://mathematica.aurino.com/wp-content/uploads/2008/08/081008-1655-relasiuruta29.png


C.Operasi Bilangan Bulat   

Ada 4 macam operasi utama yang berlaku pada bilangan bulat, yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Keempat operasi bilangan bulat ini sangat berhubungan satu sama lain. Berikut akan di jelaskan satu per satu mengenari operasi bilangan bulat berikut:
Ø  Bilangan bulat positif + Bilangan bulat positif  hasilnya Bilangan bulat Positif
Contoh : 9 + 4 = 13
Ø  Bilangan bulat negatif + Bilangan bulat negatif hasilnya Bilangan bulat Negatif
Contoh : -12 + (-6) = -18
Ø  Bilangan bulat negatif + bilangan positif hasilnya:
·         Bilangan bulat positif jika bilangan bulat positif lebih besar bilangannya dari pada bilangan bulat negatif
Contoh : -3 + 7 = 4
·         Bilangan bulat negatif jika bilangan bulat positif lebih besar bilangannya dari pada bilangan buat positif
Contoh : -7 + 2 = -5
Sifat- sifat penjumlahan pada bilangan bulat
a. Sifat komutatif (pertukaran) pada penjumlahan.
    Untuk sembarang bilangan bulat a dan b, berlaku:
    a + b = b + a                
    Artinya, hasil penjumlahan dua bilangan bulat yang tempatnya dipertukarkan selalu sama.

b. Unsur identitas pada penjumlahan
    Untuk setiap bilangan bulat a, selalu berlaku:
    a + 0 = 0 + a = a
   Artinya, hasil penjumlahan suatu bilangan bulat dengan bilangan nol atau sebaliknya, akan menghasilkan bilangan itu sendiri.
    0 disebut unsur identitas (netral) pada penjumlahan.

c. Sifat asosiatif (pengelompokkan) pada penjumlahan.
    Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c berlaku:
    (a + b) + c = a + (b + c)

d. Sifat tertutup pada penjumlahan
    Untuk sembarang bilangan bulat a dan b, jika a + b = c maka c juga bilangan bulat.
    Artinya, penjumlahan bilangan bulat selalu menghasilkan bilangan bulat juga.

e. Sifat adanya Invers Penjumlahan
  untuk stiap bilangan bulat a, ada bilangan bulat b sehingga a + b = b + a = 0
  bilangan b ini di sebut invers atau lawan dari a dan biasanya dinyatakan dengan lambang –a.

f. Sifat Ketertambahan
Jika a, b, c, bilangan-bilangan bulat, dan a + c = b + c maka a = b

Pengurangan bilangan bulat di definisikan sebagai berikut :
Misalkan a dan b bilangan bulat
a – b = c yang berarti b + c = a
kesimpulannya adalah bahwa a – b = c jika dan hanya jika a = b + c.
Contoh : (-2) – 3 = -5 sebab 3 + (-5) = 2

Sifat-sifat pengurangan bilangan bulat
a. Untuk sembarang bilangan bulat a dan b, berlaku:
    a - b = a + (-b)
    Artinya, mengurangkan b dari a sama artinya dengan menambahkan lawan b pada a.

b. Pada operasi pengurangan tidak berlaku sifat komutatif dan asosiatif
    a - b tidak sama dengan b -c
   (a - b) - c tidak sama dengan a - (b - c)

c.  Sifat pengurangan bilangan nol (0)
     a - 0 = a
     0 - a = -a
    0 - 0 = 0

d. jika a dan b bilangan bulat, maka a – b = a + (-b).

Operasi perkalian bilangan bulat adalah hasil kali dua bilangan bulat yang berlainan tanda ( + atau - ) adalah bilangan bulat negatif, dan hasil kali dua bilangan bulat yang bertanda sama adalah bilangan bulat positif.
Contoh : (-3) (-2) = 3.2 = 6
                 5 (-2) = - (5.2) = -10

Sifat-sifat Perkalian bilangan bulat

1. Hasil perkalian dua bilangan bulat dilihat dari tanda bilangannya
    a. Hasil kali dua bilangan bulat positif adalah bilangan bulat positif.
        a x b = ab atau (+) x (+) = (+)
    b. Hasil kali bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat negatif.
        a x (-b) = -ab atau (+) x (=) = (-)
        Contoh: 4 x (-5) = -20
    c. Hasil kali bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif adalah bilangan bulat negatif.
        (-a) x b = -ab atau (-) x (+) = (-)
        Contoh: -3 x 6 = -18
    d. Hasil kali dua bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat positif
        (-a) x (-b) = ab atau (-) x (-) = (+)
        Contoh: (-5) x (-2) = 10

2. Hasil perkalian antara bilangan bulat dengan nol adalah nol
    Untuk setiap bilangan bulat a, selalu berlaku:
    a x 0 = 0 x a = 0

3. Unsur identitas pada perkalian
    Untuk setiap bilangan bulat a, selalu berlaku:
    a x 1 = 1 x a = a
   Artinya, hasil perkalian suatu bilangan bulat dengan 1 atau sebaliknya, akan menghasilkan bilangan itu sendiri.
    1 disebut unsur identitas (netral) pada perkalian.

4. Sifat komutatif (pertukaran) pada perkalian
    Untuk sembarang bilangan bulat a dan b, berlaku:
    a x b = b x a

5. Sifat asosiatif (pengelompokkan) pada perkalian
    Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c, berlaku:
    (a x b) x c = a x (b x c)

6. Sifat distributif (penyebaran) pada perkalian
    a. Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan
        Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c, berlaku:
        a x (b + c) = (a x b) + (a x c)
    b. Sifat distributif perkalian terhadap pengurangan
        Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c, berlaku:
        a x (b - c) = (a x b) - (a x c)

7.      Sifat tertutup pada perkalian
    Untuk sembarang bilangan bulat a dan b, jika a x b = c, maka c juga bilangan bulat.

8.      Sifat Ketergandaan
Untuk setiap bilangan bulat a, b, c jika a = b , maka a.c = b.c

9.      Sifat konselasi
Untuk setiap bilangan bulat a,b, c jika ac = bc dan c  0 , maka a = b

Teorema Operasi Perkalian
Jika a bilangan bulat, maka (-1) a = -a

4.Operasi Pembagian

Operasi bilangan bulat di definisi sebagai berikut:
“jika a dan b bilangan bulat dengan b ≠ 0, maka a dibagi b di tulis a : b , ialah bilangan bulat x yang bersifat b.x = a”.

Sifat-sifat pembagian bilangan bulat
1. Pembagian adalah operasi kebalikan dari perkalian
    a : b = c <=> c x b = a

2. Hasil pembagian dua bilangan bulat dilihat dari tanda bilangannya
    a. Hasil bagi dua bilangan bulat positif adalah bilangan bulat positif.
        (+) : (+) = (+)
   b. Hasil bagi bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif, atau sebaliknya adalah bilangan bulat negatif.
        (+) : (-) = (-) atau (-) : (+) = (-)
        Contoh: 8 : (-2) = -4
                     (-16) : 4 = -4
     c. Hasil bagi dua bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat positif.
        (-) : (-) = (+)
        Contoh: (-18) : (-3) = 6

3. Pembagian dengan bilangan nol
    Untuk sembarang bilangan bulat a, maka:
    a : 0 tidak terdefinisikan
    0 : a = 0

4. Pada operasi pembagian tidak berlaku sifat komutatif dan sifat asosiatif
    a : b tidak sama dengan b : a
    (a : b) : c tidak sama dengan a : (b : c)
    a, b, dan c adalah sembarang bilangan bulat dengan a, b, c bukan 0 dan 1.
    Contoh:
    1). 8 : 2 tidak sama dengan 2 : 8
            4   tidak sama dengan 1/4
    2). (16 : 4) : 2 tidak sama dengan 16 : (4 : 2)
               4 : 2     tidak sama dengan 16 : 2
2              tidak sama dengan 8

D.Pengajaran Operasi Bilangan Bulat


Terlebih dahulu kita kenalkan konsep bilangan bulat negatif. Bilangan bulat negatif merupakan lawan dari bilangan bulat positif. Untuk menanamkan konsep seperti ini guru setidaknya berceramah secara singkat tentang pemahaman tersebut. Setelah itu guru melakukan tanya jawab kepada siswa tetang materi yang baru saja di bawakan. Hal itu bertujuan untuk menambah pengetahuan siswa.
Pemahan konsep bilangan bulat terutama dalam operasi pengurangan dapat dilakukan dengan garis bilangan. Sehingga guru dapat membimbing siswa untuk menyimpulkan bilangan bulat positif, nol, dan bilangan negatif disebut bilangan bulat.



a.      Menggunakan Benda Kongkret
Penanaman konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bula dapat dilakukan dengan benda kongket, contoh nya saja menggunakan kartu. Guru menyediakan kartu berukuran 5x5 cm yang terdiri atas dua warna, misalkan masing-masing bewarna merah muda dan biru. Setelah itu guru menentukan identitas kartu dengan merah muda adalah kartu yang mewakili bilangan  bulat positif (+), sedangkan kartu yang bewarna biru muda mewakili bilangan bulat  negatif (-).
Contoh :
 


Biru muda (-)
 

Merah Muda (+)
Cara penggunaannya:
Contoh 1
 (-2) + (-4) = .....
(-2)
(-4)                                              
Jika seluruh kartu merah muda di satukan pada suatu tempat, kemudian di jumlahkan, maka jumlah seluruh kartu merah muda ada 6 kartu. Karena kartu merah muda menyatakan bilangan bulat negatif maka dapat di simpulkan bahwa:
(-2) + (-4) = -6
Contoh 2
3+ (-1) = .....
3
(-1)
Pasangkanlah karton yang mempunyai pasangan. Disini pasangan karton yang mempunyai pasangan adalah 1 warna biru muda, 1 berwarna merah. Dan amatilah karton yang tidak mempunyai pasangan. Ternyata ada dua karton biru muda yang tidak mempunyai pasangan. Karena karton biru muda mewakili bilangan bulat positif, maka dapat disimpulkan bahwa:
3+ (-1) = 2
Contoh 3
6 + (-9) = ....
6
(-9)
Cara menjalankannya sama seperti contoh 2, masing-masing karton biru muda dipasangkan dengan satu karton merah muda, dan lihat karton mana yang tidak mempunyai pasangan, tentunya 3 karton yang berwarna merah muda sehingga dapat disimpulkan bahwa:
6+ (-9) = -3
b.      Menggunakan Definisi Penjumlahan
Pahamilah sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat. Untuk mengajarkan kepada siswa dapat dilakukan seperti contoh berikut:
Contoh 1
(-6) + (-5) = ....
-(6+5) = -11

Contoh 2
6 + (-3) =....
6 – 3 = 3
Contoh 3
5 + (-9) = ...
-(9-5) = -3
c. Menggunakan Garis Bilangan
penjumlahan bilangan bulat sebagai suatu perpindahan sepanjang garis bilangan. Bilangan bulat positif menggambarkan kearah kanan dari titik 0, sedangkan bilangan bulat negatif menggambarkan gerakan kearah kiri dari titik 0.
Contoh :










Selain menggunakan cara-cara diatas penjumlahan bilangan bulat dapat dilakukan dengan menggunakan sifat-sifat bilangan bulat sebagai berikut:
Contoh : 5 + (-2) = .....
5 + (-2) = (3 + 2) + (-2)           nama lain dari 5
            = 3 + (2 + (-2))            sifat asosiatif penjumlahan
            = 3 + 0                         sifat invers penjumlahan
            = 3                               sifat identitas penjumlahan
Jadi, 5 + (-2) = 3

Secara umum dapat di tuliskan sebagai berikut:
Misalkan p dan q adalah bilangan cacah, p > q ( p = q + r) , r bilangan asli, maka
 p + (-q) = (q + r) + (-q)           nama lain dari p
            = (r + q ) + (-q)            sifat komutatif penjumlahan
            = r + (q + (-q))             sifat asosiatif penjumlahan
            = r + 0                         sifat invers penjumlahan
            = r                                sifat identitas penjumlahan
            = p – q                         sebab p = q + r
Penanaman konsep pengurangan dapat dilakukan dengan cara yang sama pada penanaman konsep penjumlahan, yaitu menggunakan kartu dari karton yang berwarna biru muda sebagai bilangan bulat positif dan merah muda sebagai bilangan bulat negatif. Dengan cara ini dapat dilakukan dengan cara memperhatikan lawan suatu bilangan atau mengambil.
Contoh:
1.      (-5) – (-4) =....
Sediakan kartu karton merah muda sebanyak 5 lembar

Karena (-5) di kurangi (-4) maka ambilah 4 kartu merah muda dari 5 kartu merah muda yang telah di susun. Sisanya tinggal 1 kartu merah muda. Jadi (-5) – (-4) = -1
2.      (-3) – (-7) = ....
(-3)
Atau
 


Kita perlu mencari hasil pengurangan (-3) – (-7) , maka kita ambil 7 katon hitam dari kelompok karton yang terakhir itu. Yang tersisa adalah 4 karton biru muda.. jadi (-3) – (-7) = 4.
3.      5-7 =...
3
Atau
 


Dari tumpukan karton yang terakhir ini kita ambil 7 karton biru muda, dan yang tinggal adalah 2 karton merah muda, yang mewakili bilangan -2 , jadi 5-7 = -2

·         Selain cara diatas, kita juga dapat menggunakan sifat pengurangan seperti a + b = a – (-b)
Sehingga 3- (-7) = 3 + 7 = 10.
·         Konsep pengurangan bilangan bulat dapat dilakukan dengan garis bilangan. Pengurangan bilangan bulat mempunyai interpretasi sederhana pada garis bilangan. Pengurangan dipikirkan sebagai invers dari penjumlahan


Contoh







4.      Penanaman Konsep Perkalian pada Bilangan Bulat
Perkalian merupakan penjumlahan secara berulang. Perkalian pada bilangan bulat dapat di ajarkan kepada siswa melalui cara-cara berikut :
Contoh :1.  4 x 6 =.....
1.      -3 x 2 = ....
·         Menggunakan pola atau model
Penyelesaian : contoh 1
4x1 = 4
4x2= 8
4x3=12
4x4= 16
4x5=20
4x6= 24
Penyelesaian contoh 2
3 x 2 = 6
3 x 1 = 3
3 x 0 = 0
3 x -1 = -3
3 x -2 = -6
 
Hasil kali dua bilangan bulat yang berlawanan tanda sama dengan negatif dari hasil kali harga mutlak masing-masing bilangan tersebut, dan hasil kali dua bilangan bulat yang bertanda sama adalah positif dari hasil kali harga mutlak masing-masing bilangan tersebut.
·         Menggunakan suatu benda kongkrit
Misalkan kita sediakan beberapa kartu. Pada sekumpulan kartu tersebut di ambil 4 kartu sebanyak 6 kali pengambilan kartu. Maka hitung seluruh kartu tersebut, jumlah kartu seluruh nya adalah 24.
 






Menggunakan konsep perkalian bilangan bulat dan definisi pembagian bilangan bulat.
Untuk p dan q bilangan bulat, maka q ≠ 0, p : q adalah bilangan bulat dan r (jika r ada) , demikian sehingga q . r = p ( p : q = r  jika dan hanya jika q . r = p )
Contoh : 18 : 2 = 9 , karena 9 . 2 = 18.
















BAB III

PENUTUP

Bilangan bulat merupakan bilangan yang terdiri dari bilangan cacah dan negatifnya. Yang termasuk dalam bilangan cacah yaitu 0,1,2,3,4,... sehingga negatif dari bilangan cacah yaitu -1,-2,-3,-4,... dalam hal ini -0 = 0 maka tidak dimasukkan lagi secara terpisah.
Himpunan semua bilangan bulat terdiri atas:
4.      Bilangan bulat positif atau bilangan asli, yaitu : { 1, 2, 3, 4, 5,...}
5.      Bilangan bulat nol, yaitu 0
6.      Bilangan bulat negatif, yaitu : {-1, -2, -3, -4, -5, ...}
Operasi bilangan bulat terdiri dari penjumlahan, pengurangan , perkalian dan pembagian.
Pengajaran operasi bilangan bulat tersebut dapat dilakukan dengan benda kongkrit, misalnya dengan menggunakan kartu berwarna.
Kami sebagai penulis menyarankan kepada para mahasiswa, khususnya mahasiswa calon guru SD, untuk mengajarkan operasi bilangan bulat janganlah terlalu rumit dan membingungkan siswa, cukup dengan bahasa yang sederhana dan media yang murah dan sederhana serta mudah dipahami oleh anak didik. Contohnya saja dengan menggunakan kartu warna. Disini guru dapat mengajarkan operasi bilangan bulat yang bersifat abstrak dengan media yang kongkrit.



LAMPIRAN


Bilangan Bulat


Bilangan bulat
Terdiri dari tiga
Ada bilangan positif
negatif dan nol
Anak yang rajin
Pasti akan pandai
Belajar matematika
Sungguh dia senang
Reff:
Matematika, oke!
Matematika asyik!
Semua teman
Mari bertepuk tangan… (2x)
Dalam garis bilangan
Ada aturannya
positif dikanan
Negatif dikiri
Back to reff
Seperti lirik: anak kambing saya










MEDIA

Media I
Nama Media               : Kartu Warna Perhitungan
Identitas Media          : Kartu yang bewarna Biru mewakili bilangan positif dan Kartu      yang bewarna merah mewakili bilangan negatif.
Cara Memperoleh Media
Alat dan bahan
1.      Kertas karton bewarna merah dan biru
2.      Gunting
3.      Penggaris
Cara Pembuatan          : gunting karton menjadi sebuah kartu dengan ukuran masing-masing 5 x 5 cm sebanyak 25 lembar pada masing-masing warna.
Media II
Nama Media               : Garis Bilangan
Identitas Media           : Bagian kiri Media merupakan Bilangan Negatif, sedangkan Bagian Kanan merupakan bilangan positif.
Cara Memperoleh Media
Alat dan Bahan


  1. Kayu/papan
  2. Bambu
  3. Kertas Karton/Manila Berwarna
  4. Busa/Styrofoam
  5. Lem/perekat
  6. Spidol


Cara pembuatan          :
  1. Kayu dipotong memanjang
  2. Buat potongan karton seukuran permukaan kayu, kemudian buat tulisan bilangan bulat diatasnya (misalnya -10 sampai dengan 10)
  3. Tempelkan tulisan bilangan bulat pada kayu menggunakan lem/perekat
  4. Siapkan dua potongan bambu, yang digunakan sebagai dudukan kayu bertuliskan bilangan bulat
  5. Hiasi bambu dengan menggunakan kertas warna, beri tulisan pada batang bambu pertama “Negatif” dan bambu kedua “Positif”
  6. Bentuk busa/styrofoam menjadi bentuk mobil atau orang-orangan lalu tempelkan pula tanda panah dari kertas ke badan mobil atau orang-orangan
Prinsip-prinsip kerja penggunaan garis bilangan diuraikan sebagai berikut:
  1. Setiap akan melakukan peragaan, posisi awal aktivitas peragaan harus selalu dimulai dari bilangan atau skala 0 (nol).
  2. Jika bilangan pertama dalam suatu operasi hitung bertanda positif, maka ujung anak panah diarahkan ke bilangan positif dan bergerak maju dengan skala yang besarnya sama dengan bilangan pertama sedangkan pangkal anak panahnya mengarah pada bilangan negatifnya. Sebaliknya jika bilangan pertamanya bertanda negatif, maka ujung anak panahnya diarahkan ke bilangan negatif dan gerakkan dengan skala yang besarnya sama dengan bilangan pertama sedangkan pangkal anak panahnya mengarah ke bilangan positif.
3.      Jika anak panah dilangkahkan maju, maka dalam prinsip operasi hitung istilah maju dapat diartikan sebagai penjumlahan. Sebaliknya, jika anak panah dilangkahkan mundur maka istilah mundur dapat diartikan sebagai pengurangan. Namun demikian, gerakan maju atau mundurnya anak panah tergantung pada bilangan penambah atau pengurangnya

                                                      

DAFTAR PUSTAKA

Karso,dkk.1998.Pendidikan Matematika I. Jakarta. Depdikbud. UT
Russefendi, E,T. 1991. Pendidikan Matematika III, Jakarta, Depdikbud.
Depdikbud,2004. Kurikulum Matematika Berbasis Kompetensi, Jakarta, Depdikbud.