(1)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dalam
kehidupan sehari- hari,Anda sering menemui gejala- gejala alam yang merupakan
gejala kelistrikan.Sebagai contoh bila Anda sedang menyisir rambut yang kering
menggunakan sisir unter.Anda barangkali
pernah mendengar bunyi gemerisik pada rambut.Anda akan mengalami pula
bila sedang menyetrika pakaian yang terbuat dari bahan campuran unterl atau
tetoron ,kalau udara saat itu cukup kering sering terjadi bunyi gemerisik sama
seperti bila rambut anda sedang disisir.Kemudian baju baru anda setrika
tersebut kalau diangkat ujungnya sering terasa dan terlihat tertarik oleh bulu-
bulu pada tangan.
Banyak
lagi gejala- gejala yang sama seperti tadi dapat anda lakukan yang membuktikan
adanya peristiwa- peristiwa yang sama.
Misalnya,bila
anda merobek- robek kertas, kemudian kertas tadi didekati oleh sisir atau
mistar plastikyang digosok dengan rambut kering atau yang digosok oleh kain
wol.Maka kertas- kertas tadi akan tertarik.Kemudian bila bulu- bulu tangan
didekatkan kepada pesawattelevisi yang baru dihidupkan maka bulu- bulu tangan
ini seolah- olah akan tertarik. Dari hal di atas dapat di simpulkan bahwa :
bila suatu benda mempunyai sifat- sifat seperti hal tersebut diatas,maka benda
itu memiliki muatan listrik atau bermuatan listrik.
Benda
bermuatan listrik dapat menarik serpihan kertas gabus atau beberapa benda lain
yang ringan. Pada umumnya memuati benda dengan listrik dapat dilakukan dengan
menggesekkan permukaan benda tadi dengan benda lain. Muatannya diam pada benda
tersebut,maka listrik itu disebut listrik statis (listrik tak bergerak atau
boleh juga disebut listrik diam).
1.2
Rumusan Masalah
1
Apa yang
dimaksud dengan listrik ?
2
Apa saja
sumber tegangan listrik itu?
3
Apa itu
tegangan dan arus listrik?
4
Apa unte
Ohm itu?
5
Bagaimana
rangkaian seri dan rangkaian unterl itu?
6
Apa itu unter
dan daya listrik?
1.3
Tujuan
1
Untuk
mengetahui apa itu listrik.
2
Untuk
mengetahui apa saja sumber tegangan listrik itu.
3
Untuk
mengetahui apa itu tegangan dan arus listrik.
4
Untuk
mengetahui apa unte Ohm itu.
5
Mengetahui
bagaimana rangkaian seri dan unterl.
6
Mengetahui
unter dan daya listrik.
(2)
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Listrik
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Listrik, dapat juga diartikan
sebagai berikut:
- Listrik
adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya.
- Listrik
adalah sumber energi yang
disalurkan melalui kabel. Arus
listrik timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke
saluran negatif.
Semua
muatan listrik ada yang besar dan ada yang kecil.Untuk menyatakan besar
kecilnya suatu muatan listrik diperlukan satuan untuk muatan.Satuan untuk
muatan listrik ini ialah Coulomb disingkat C. Nama ini diambil dari nama
seorang ahli fisika bangsa Perancisyang bernama C.A. Coulomb (1763 –
1806).Besar muatan biasanya dinyatakan dengan symbol Q.
Coulomb
telah melakukan penyelidikan – penyelidikan mengenai besarnya gaya tolak-
menolak atau tarik – menarik antara dua buah
benda bermuatan. Untuk itu ia menggunakan alat pengukur yang sangat peka
yang disebut neraca unter Dari hasil penyelidikannya ia menyebutkan bahwa:
Besarnya
gaya tarik – menarik atau tolak- menolak antara dua benda yang bermuatan listrik sebanding dengan besar
muatan masing- masing benda itu dan berbanding terbalik dengan kwadrat jarak
antara kedua benda itu.Hukum itu disebut hokum Coulomb,menurut penemuannya itu.
Hukum
Coulomb dapat ditulis:
F=k

Dalam
rumus ini K merupakan bilangan pembanding.
2.2 Sumber Tegangan Listrik
Tegangan
listrik adalah sesuatu yang dapat menyebabkan muatan – muatan listrik dalam
penghantar mengalir.Tegangan listrik ini dapat dapat disamakan dengan tekanan
air.Air dapat mengalir karena adanya perbedaan tekanan.Listrik mengalir karena
adanya perbedaan tegangan.Beda tegangan ini disebut beda potensial.Ada berbagai
sumber tegangan listrik.
Sumber-
sumber tegangan listrik itu dapat digolongkan menjadi 3 golongan besar,yaitu:
1.
Yang mengubah tenaga kimia menjadi
tenaga listrik,contohnya:accu dan batu baterai.
2.
Yang mengubah tenaga mekanik menjadi
tebaga listrik,yaitu berbagai jenis dynamo dan generator.
3.
Yang mengubah cahaya menjadi tenaga
listrik,yaitu yang disebut fotosel matahari.
Fotosel matahari pada saat ini
banyak digunakan untuk memberikan tenaga listrik pada satelit- satelit
komunikasi seperti palapa.Sumber tenaga listrik dapat juga digolongkan menurut
arah aliran listrik yang dapat dihasilkannya.Dalam hal inisumber tegangan ini
dapat digolong kan menjadi dua golongan:
1.
Sumber tegangan searah: yaitu sumber
tegangan yang dapat mengalirkan arus listrik ke satu arah saja dalam
penghantar.Arah ini biasanya dari tempat yang tegangannya lebih tinggi dalam
penghantar yang tegangan nya lebih rendah.
2.
Sumber tegangan bolak- balik : ialah
sumber tegangan yang arahnya selalu bolak- balik sehingga arus yang
dihasilkannya juga bolak- balik arahnya tiap selang waktu tertentu.Arus seperti ini disebut arus
bolak- balik.
(3)
2.3 Tegangan dan Arus Listrik
Tegangan
adalah sesuatu yang dapat menyebabkan arus mengalir dalam suatu penghantar.Pengertian
arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengaalir tiap satuan
waktu,misalnya tiap detik.Arus listrik dapat dianalogikan dengan arus air.Besar
arus dinyatakan dalam liter per detik.Tegangan menyangkut tenaga yang
menyebabkan listrik mengalir.Besar kecilnya arus yang mengalir ditentukan oleh
besar kecilnya bedategangan pada satu titik saja.Oleh sebab itu,dalam
pembahasan tentang arus listrik yang harus di perhatikan ialah beda tegangan
ini.Misalnya untuk mengalirkan arus 10 Coulomb dari satu titik ke titik lain
pada suatu penghantar diperlukan tenaga sebesar 100 Joule.Maka untuk setiap
Coulomb muatan diperlukan adalah:

Dengan kata lain tegangan yang diperlukan untuk mengalirkan muatan
listrik dalam penghantar itu dari titik yang satu ke titik yang lain ialah 10
joule / Coulomb.Tenaga yang diperlukan untuk mengalirkan tiap Coulomb muatan
listrik dari suatu titik ke titik yang lain pada suatu penghantar disebut beda
potensial atau beda tegangan antara kedua titik itu.
Disini Anda perhatikan bahwa beda
tegangan ialah jarak beda potensial
antara dua titik tersebut diatas ialah 10
joule/ Coulomb.Misalnya muatan sebesar Q Coulomb dari titik A ke titik
diperlukan tenaga sebesar W joule.Tenaga yang diperlukan untuk mengalirkan tiap
Coulomb dari A ke B adalah:



Beda
tegangan di titik A dan titik B
Sehinggan:
……………………………………………………. (1)

Satuan: 

Atau disingkat V.Nah sekarang Anda perhatikan hubungannya antara
tegangan dengan kuat arus listrik.Misalnya Melalui suatu penghantar dalam waktu
t detik mengalir muatan sebesar Q Coulomb
Maka tiap detik mengalir Coulomb atau
didefinisikan :
“ Banyaknya
muatan listrik yang mengalir melalui penghantar tiap satuan waktu disebut kuat
arus pada penghantar itu”.
Bila kuat
arus dinyatakan dengan huruf I,maka :
I =
…………………………………………………………………………(2)

Satuan : I = 

(4)
Disingkat
A
Bila 1
detik mengalir 100 Coulomb melalui suatu penghantar ,maka kuat arus besarnya
adalah :
I = 

2.4 Hukum
Ohm
Dalam bagian ini anda
akan memperhatikan beda tegangan dan kuat arus listrik. ini diselidiki oleh seorang ahli IPA Jerman
yang bernama George Simon Ohm.Hukum Ohm ii ini dapat dirumuskan demikian :
“ Bla suhu
tetap ,perbandingan beda tegangan V dengan kuat arus ( I ),pada suatu
penghantar merupakan suatu bilangan tetap”
Bila
dinyatakan dalam simbol,hokum diatas dapat ditulis:

Hasil bagi beda tegangan
dengan kuat arus pada suatu penghantar disebut hambatan atau tahanan penghantar
itu. Bila hambatan itu dinyatakan dengan R. Dengan demikian persamaan diatas dapat
ditulis menjadi:

Satuannya
: Bila R=
= Ohm (Ω )

Maka : R =
satuannya dalam Ohm (memakai nama George Simon Ohm )
2.5 Rangkaian
Seri dan Paralel
Rangkaian Seri adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara sejajar
(seri). Baterai dalam senter umumnya disusun dalam rangkaian seri.
Rangkaian Paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara berderet
(paralel). Lampu yang
dipasang di rumah umumnya merupakan rangkaian paralel. Rangakain listrik
paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal
dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Hal
inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik menghabiskan
biaya yang lebih banyak (kabel penghubung yang diperlukan lebih banyak). Selain
kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan tertentu dibandingkan
susunan
(5)
seri. Adapun kelebihannya adalah jika
salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi
sebagaimana mestinya
Gabungan antara rangkaian seri dan
rangkaian paralel disebut rangkaian seri-paralel (kadang
disebut sebagai rangkaian campuran atau rangkaian kombinasi).
Rangkaian seri

Jumlah
hambatan total rangkaian seri sama dengan jumlah hambatan tiap- tiap komponen
(resistor).
Rangkaian paralel

Jumlah
kebalikan hambatan total rangkaian paralel sama dengan jumlah dari kebalikan
hambatan tiap- tiap komponen (resistor).
2.6
Energi dan Daya Listrik
Energi
Listrik
Tentunya kalian pernah menggunakan
seterika listrik bukan?. Seterika listrik yang kita gunakan mengasilkan panas.
Panas yang dihasilkan sterika tersebut berasal dari energi listrik. Ketika kita
menyalakan senter, maka terjadi perubahan enegi kimia menjadi energi listrik
dan cahaya. Untuk mengetahui seberapa besar energi yang dibutuhkan oleh suatu
alat listrik, maka dapat dipahami konsep berikut;
Pada rangkaian tertutup seperti
gambar di samping, arus listrik I mengalir melalui hambatan R. Arus listrik
mengalir dari potensial tinggi ke potensial yang lebih rendah. Arus listrik
tersebut tidak lain adalah gerakn muatan listrik yang melalui rangkaian
tersebut. Besarnya muatan listrik yang mengalir pada rangkaian adalah Q = I . t
(6)
Energi listrik adalah energi yang
disebabkan oleh mengalirnya muatan listrik dalam suatu rangkaian listrik
tertutup. Energi listrik yang diberikan oleh suatu sumber dc bertegangan V
(Volt) yang mencatu arus I (ampere) selama selang waktu t (sekon) dinyatakan
oleh,
W = V l t
Karena V = I R
atau
maka energi
listrik W dapat juga dinyatakan oleh :
W = I2 R t
Atau
Dengan W adalah
energi listrik dalam Joule (J).
Energi listrik
W dapat dirubah menjadi energi kalor Q dari sebuah pemanas air listrik. Jika
efisiensi alat dianggap 100%, maka berlaku hubungan.
Jika efisiensi
elemen pemanas tidak 100% maka berlaku
Percobaan Joule
Besar energi listrik yang berubah
menjadi kalor itu telah diselidiki oleh James Prescott Joule (1914-1889). Di
dalam percobaannya Joule menggunakan rangkaian alat terdiri atas kalorimeter
yang berisi air serta penghantar yang berarus listrik. Jika dalam percobaan
arus listrik dialirkan dalam waktu t detik ternyata kalor yang terjadi karena
arus listrik berbanding lurus dengan:
a. Beda potensial antara kedua
ujung kawat penghantar (V)
b. Kuat arus yang melalui kawat
penghantar (i)
c. Waktu selama arus mengalir
(t).
(7)
Hubungan ini dikenal sebagai hukum
Joule. Karena energi listrik 1 joule berubah menjadi panas (kalor) sebesar 0,24
kalori. Jadi kalor yang terjadi pada penghantar karena arus listrik adalah :
Q = 0,24 V i t kalori
2. Daya
Listrik
Daya listrik. Daya listrik baterai V
yang mencatu arus I melalui resistor (hambatan) R dinyatakan oleh :
Atau
Arus listrik I yang mengalir melalui
resistor R akan menyebabkan daya yang dikirim baterai hilang dalam bentuk panas
ini disebut daya disipasi, dan dirumuskan oleh
Atau
Jika elemen
listrik dengan V1 volt, P1 diberi tegangan V2 volt,maka
karena hambatan listrik elemen tetap diperoleh besar daya disipasinya adalah:
Untuk mengukur energi listrik yang
digunakan dalam pemakaian sehari-hari oleh pelanggan listrik, PLN mengukurnya
dengan satuan kWh (kilowatt-hour).
1 kWh = (1 kW) x (1 jam)
= (1000 W) x (3600 s)
1 kWh = 3,6 x 106 J
Jika pada alat listrik (lampu) tertera
data (label) yang tertulis pada lampu adalah 60W/220V. Ini berarti daya listrik
yang dipakai oleh alat tersebut tepat 100 watt jika tegangan yang diberikan
pada alat itu tepat 220 volt. Daya listrik didefinisikan sebagai energi per
satuan waktu, yaitu dalam hal ini adalah sebesar 60 Joule per satu detik.
(8)
2.7 Soal dan Pembahasan:
1. Sebuah
keluarga menyewa listrik PLN sebesar 450 Watt dengan tegangan 110 Volt. Jika
untuk penerangan keluarga itu menggunakan lampu 100 W, 220 Volt, maka jumlah
lampu maksimum yang dapat dipasang adalah . . . . .
Penyelesaian:
Tegangan spesifikasi lampu adalah V1 =
220 V, daya P1 = 100 W, tegangan kerja adalah: V2 =
110 V
Daya total: Pt = 450
Watt, Sehingga jumlah maksimum lampu yang dapat dipasang adalah
2.Berapakah
besar gaya yang bekerja pada suatu muatan listrik + 3 x
C yang berada 6 cm dari suatu muatan +4 x
C ?


Penyelesaian :




r = 6 cm = 6 x
m

Menurut hukum Coulomb :
F = k



= 3 x


Jadi,
besarnya gaya adalah + 3 x 

3
.Apa yang dimaksud dengan hambatan
disusun secara seri?
Jawab:
Hambatan seri adalah hambatan-hambatan
yang disusun secara berurutan.
4.Suatu
pemanas listrik dengan tegangan (potensial ) 220 V mempunyai tahanan 20
Ohm.Berapa batas minimum sekering yang harus digunakan ?
(9)
Penyelesaian :
Menurut hukum Ohm : I =
=
= 11 A


Jadi batas minimum sekering yang
dipakai adalah 11 A
5.resistor
masing-masing 3 Ω, 6 Ω, 8 Ω, 9 Ω dipasang secara seri dan memiliki kuat arus
sebesar 2A. Tentukan tegangannya!
Penyelesaian:
Penyelesaian:
Diketahui:
R1: 3 Ω
R2: 6 Ω
R3: 8 Ω
R4: 9 Ω
I : 2A
R2: 6 Ω
R3: 8 Ω
R4: 9 Ω
I : 2A
Ditanya:
V: ...?
V: ...?
Jawab:
Rtot : R1 + R2 + R3 + R4
=3 Ω + 6 Ω + 8 Ω + 9 Ω
= 26 Ω
= 26 Ω
V : I . R
= 2 . 26
= 52 V
= 2 . 26
= 52 V
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.
Listrik adalah
kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton, yang
menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya
2.
Tegangan listrik adalah sesuatu yang
dapat menyebabkan muatan – muatan listrik dalam penghantar mengalir.Tegangan
listrik ini dapat dapat disamakan dengan tekanan air.Air dapat mengalir karena
adanya perbedaan tekanan
3.
Rangkaian Seri adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara sejajar
(seri). Baterai dalam senter umumnya disusun dalam rangkaian seri.
4.
Rangkaian
Paralel adalah
salah satu rangkaian listrik yang
disusun secara berderet (paralel). Lampu yang dipasang di rumah umumnya merupakan rangkaian
paralel.
3.2 Saran
1.
Diharapkan setelah membaca makalah
ini, mahasiswa mengetahui apa itu listrik, pengertiannya,sumber tegangan
listrik, arus listrik dan yang berkaitan dengan listrik.
2.
Setelah membaca makalah ini
diharapkan kepada pembaca memberikan kritikan guna memperbaiki makalah ini di
masa mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar