BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Paparan tentang pengertian,tujuan
dan landasan bimbingan dan konseling mengarahkan lebih lanjut kepada uraian
tentang fungsi pelayanan ini.Dengan uraian tentang fungsi pelayanan dan
keuntungan- keuntungan yang dapat di peroleh melalui diselenggarakannya pelayan
bimbingan dan konseling itu.Ada empat fungsi bimbingan dan konseling yang
dibicarakan pada bab ini,yaitu:
1. Fungsi pemahaman
2. Fungsi pencegahan
3. Fungsi pengentasan,dan
4. Fungsi pemeliharaan dan
pengembangan
Prinsip- prinsip bimbingan dan
konseling merupakan pedoman dasaar penyelenggaraan pelayanan oleh konselor,baik
disekolah maupun diluar sekolah.Konselor terikat untuk menjalankan fungsi-
fungsi yang diembannya itu berdasarkan prinsip- prinsip yang ada.
B.RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja fungsi- fungsi dari
Bimbingan Konseling itu?
2. Apa saja prinsip- prinsip dari
Bimbingan Konseling itu?
C.TUJUAN MAKALAH
1. Menjelaskan fungsi- fungsi dari
Bimbingan Konseling itu.
2. Menjelaskan fungsi- fungsi dari
Bimbingan Konseling itu.
BAB II
PEMBAHASAN
A.FUNGSI BIMBINGAN
DAN KONSELING
Fungsi Bimbingan dan Konseling
ditinjau dari kegunaan atau manfaat,ataupun keuntungan-keuntungannya yaitu:
1.Fungsi Pemahaman
Dalam fungsi pemahaman,kegunaan,manfaat,atau
keuntungan – keuntungan apakah yang dapaat diberikan oleh layanan bimbingan dan
konseling?.Jasa yang diberikan oleh pelayanan ini adalah berkenaan dengan
pemahaman.Pemahaman tentang apa dan oleh siapa?. Pertanyaan yang terakhir itu
perlu dijawab dengan mengaitkan focus utama pelayanan bimbingan dan
konseling,yaitu klien dengan berbagai permasalahannya,dan dengan tujuan- tujuan
konseling.Berkenaan dengan kedua hal tersebut,pemahaman yang sangat perllu
dihasilkan oleh pelayanan bimbingan dan konseling adalah pemahaman tentang diri
klien beserta permasalahannya oleh klien sendiri dan oleh pihak- pihak yang
akan membantu klien,serta pemahaman tentang lingkungan klien oleh klien.
a.Pemahaman
tentang Klien
Merupakan
titik tolak upaya pemberian bantuan terhadap klien.
b.Pemahaman
tentang Masalah Klien
Pemahaman
tentang masalah klien merupakan sesuatu yang wajib adanya.Tanpa pemahaman
terhadap masalah,penanganan terhadap masalah itu tidak mungkin dilakukan.
c.Pemahaman
tentang Lingkungan yang “Lebih Luas”yang secara langsung mempengaruhiindividu
tersebut,seperti keadaan rumah tempat tinggal,keadaan sosio ekonomi dan sosio
emosional keluarga,keadaan hubungan antar tetangga dan teman sebaya,dan
sebagainya.
2.Fungsi Pencegahan.
a.
Pengertian pencegahan
Apakah
“pencegahan” itu? Dalam dunia kesehatan mental “pencegahan” ddefinisikan
sebagai upaya mempengaruhi dengan cara yang positif dan bijaksana lingkungan
yang dapat menimbulkan kesulitan atau kerugian sebelum kesulitan atau kerugian
itu benar- benar terjadi (Horner &McElhaney,1993).
b.Upaya
Pencegahan
Upaya
pencegahan yang perlu dilakukan oleh konselor adalah:
1. Mendorong perbaikan lingkungan
yang kalau diberikan akan berdampak negative terhadap individu yang
bersangkutan.
2. Mendorong perbaikan kondisi diri
pribadi klien.
3. Meningkatkan kemampuan individu
untuk hal- hal yang diperlukan dan mempengaruhi perkembangan dan kehidupannya.
4. Mendorong individu untuk tidak
melakukan sesuatu yang akan memberikan risiko yang besar,dan melakukan sesuatu
yang akan memberikan manfaat.
Upaya mendorong peningkatan kondisi pribadi klien
dapat diselenggarakan secara langsung terhadap individu/klien yang
bersangkutan,misalnya bersangkut-paut dengan masalah kesehatan,penanggulangan
stress,pengaturan waktu bekerja,makan dan istirahat,penggunaan waktu
senggang,dan lain- lain.Self-esteem mengenali perasaan dan pengendalian diri perasaannya sendiri
termasuk satu unsure pribadi yang sangat perlu dikembangkan.
Secara operasional konselor perlu
menampilkan kegiatan dalam rangka pelaksanaan fungsi pencegahan.Kegiatannya
antara lain dapat berupa program- program tersebut dikembangkan,disusun dan
diselenggarakan melalui tahap- tahap:
1) Identifikasi permasalahan yang
mengkin timbul
2) Mengidentifikasi dan menganalisis
sumber- sumber penyebab timbulnya masalah- masalah
3) Mengidentifikasi pihak- pihak
yang dapat membantu pencegahan masalah tersebut
4) Menyusun rencana program
pencegahan
5) Pelaksanaan dan monitoring
6) Evaluasi dan laporan
3.Fungsi
Pengentasan
Orang yang mengalami masalah itu
dianggap berada dalam suaatu keadaan yang tidak mengenakan sehingga perlu
diangkat atau dikeluarkan dari bendanya yang tidak mengenakkan.Ia perlu di
entas dari keadaan yang tidak disukainya itu.Upaya yang dilakukan untuk
mengatasi permasalahan itu adalah upaya pengentasan melalui pelayanan bimbingan
dan konseling menyelenggarakan fungsi pengentasan.
Secara sederhana kesejajaran
antara fungsi penyembuhan pelayanan dokter dan
fungsi pengentasan pelayanan konselor adalah sebagaimana terlihat pada
bagan berikut:
Pelayanan
dokter Pelayanan
Konselor
|
||||
|


|
|
|||
![]() |
|||

|
|
||||


|
|||
|
|||

|
terentaskan
a. Langkah- Langkah Pengentasan
Masalah
Upaya pengentasan masalah
pada dasarnya dilakukan secara perorangan,sebab setiap masalah adakah
unik.Masalah- masalah yang diderita oleh individu- individu yang berbeda tidak
boleh disamaratakan.Dengan demikian penanganannya pun harus secara unik
disesuaikan terhadap kondisi masing- masing masalah itu.Untuk itu konselor
perlu memiliki ketersediaan berbagai bahan dan keterampilan untuk menangani
berbagai masalah yang beraneka ragam itu.
b.Pengentasan Masalah Berdasarkan
Diagnosis
Pada umumnya diagnosis dikenal
sebagai istilah medis yang berarti proses pe;nentuan jenis penyakit dengan
meneliti gejala- gejalanya.Sejak tahun empat puluhan, Bordin memakai konsep
diagnostic yang dipakai oleh Bordin itu lebih lanjut dikenal sebagai
“diagnostik pengklasifikasian”.Dalam upaya diagnostic itu masalah- masalah
diklasifikasi,dilihaat sebab- sebabnya,dan ditentukan cara
pengentasannya.Berikut adalah contoh diagnosis menurut Bordin:
Klasifikasi
Masalah
|
Sebab
|
Cara
Pengentasan
|
Sikap
tergantung
Kekurangan
informasi
Terjadi
konflik dalam diri sendiri
Kecemasan
dalam memilih
Tiddak
ada masalah
|
Klien
belum belajar untuk bertanggung jawab dalam pemecahan masalah sendiri.
Pengalaman
yang dimiliki klien selama ini tidak memadai lagi untuk mengatasi
permasalahan yang dihadapinya.
Dua
atau lebih perasaan dan keinginan yang berlainan arah mendorong konflik dalam
diri klien.
Klien
tidak mampu menghadapi dan menerima suasana berat (dalam memilih) yang tak
terelakan.
Klien
membutuhkan dukungan terhadap keputusan yang telah diambilnya,atau ia
bertindak di jalur yang benar.
|
Konselor
membantu klien agar merasa sanggup menghadapi masalah dalam hidupnya sehari-
hari dan memperoleh pengalaman langsung untuk memungkinkannya tidak lagi
tergantung pada orang lain.
Konselor
memberikan informasi yang diperlukan klien atau langsung membawa klien ke
sumber informasi yang dimaksud.
Konselor
membantu klien untuk mengenali dan menerima perasaan- perasaan dan keinginan-
keinginan nya yang berlainan arah itu sehingga konflik itu teratasi.
Konselor
membantu klien menyadari dan menerima masalah yang dihadapinya itu dan
selanjutnya membuat suatu keputusan.
Konselor
memberikan dorongan dan dukungan kepada klien.
|
c.Pengentasan Masalah Berdasarkan
Teori Konseling
Fungsi
pengentasan melalui pelayanan bimbingan dan konseling berdimensi
luas.Pelaksanaannya tidak hanya bentuk layanan konseling perorangan saja,tetapi
dapat pula dengan menggunakan bentuk- bentuk layanan lainnya,seperti konseling
kelompok,program- program orientasi dan informasi serta program- program
lainnya yang disusun secara khusus bagi klien.Untuk semuanya itu konselor
dituntut menguasai dengan sebaik- baiknya teori dan praktek bimbingan dan
konseling.
4.Fungsi Pemeliharaan dan
Pengembangan
Fungsi
pemeliharaan berarti memelihara segala sesuatu yang baik yang ada pada diri
individu,baik hal itu merupakan pembawaan maupun hasil- hasil perkembangan yang
telah dicapai selama ini.Iintelegensi yang tinggi,bakat yang istimewa,minat
yang menonjol untuk hal- hal yang positif dan produktif,sikap dan kebiasaan yang
telah terbina dalam bertindak dan bertingkah laku sehari- hari,cita- cita yang
tinggi dan cukup realistic,kesehatan dan kebugaran jasmani,hubungan sosial yang
harmonis dan dinamis,dan berbagai aspek positif lainnya dari individu perlu
dipertahankan dan dipelihara.Bukan itu saja,Lingkungan yang baik pun
(lingkungan fisik,sosial dan budaya) harus dipelihara dan sebesar- besar nya
dimanfaatkan untuk kepentingan individu dan orang- orang lain.Jangan sampai
rusak ataupun berkurang mutu kemanfaatannya.
B.Prinsip-
prinsip Bimbingan dan Konseling
Prinsip
merupakan panduan hasil kajian teoritik dan telaah lapangan yang digunakan
sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan.
1.Prinsip- prinsip Berkenaan
dengan Sasarn Pelayanan
Sasaran
pelayanan bimbingan dan konseling adalah individu- individu,baik secara
perorangan maupun kelompok.
Prinsip- prinsip bimbingan dan
konseling sebagai berikut:
a.
Bimbingandan
konseling melayani semua individu ,tanpa memandang umur,jenis
kelamin,suku,bangsa,agama dan status sosial ekonomi.
b.
Bimbingan
dan konseling berurusan dengan sikap dan tingkah laku individu yang terbentuk
dari berbagai aspek kepribadian yang kompleks dan unik; oleh karena itu
pelayanan bimbingan dan konselingperlu
menjangkau keunikan dan kekompleksan pribadi individu.
c.
Untuk
mengoptimalkan pelayanan bimbingandan konseling sesuai dengan kebutuhan
individu itu sendiri perlu di kenali dan dipahami keunikan setiap individu
dengan berbagai kekuatan, kelemahan,dan permasalahannya.
d.
Setiap
aspek pola kepribadian yang kompleks seorang individu mengandung faktor- faktor
yang secara potensial mengarah kepada sikap dan pola- pola tingkah laku yang
tidak seimbang.
e.
Meskipun
individu yang satu dan lainnya adalah serupa dalam berbagai hal,perbedaan
individu harus dipahami dan dipertimbangkan dalam rangka upaya yang bertujuan
memberikan bantuan atau bimbingan kepada individu – individu tertentu,baik
mereka itu anak- anak, remaja ataupun orang dewasa.
2.Prinsip- prinsip Berkenaan
dengan Masalah Individu
Prinsip- prinsipnya:
a.
Meskipun
pelayanan bimbingan dan konseling menjangkau setiap tahap dan bidang perkembangan dan kehidupan
individu,namun bidang bimbingan pada umumnya dibatasi hanya pada hal- hal yang menyangkut pengaruh
kondisi mental dan fisik individu terhadap penyesuaian dirinya di rumah,di
sekolah,serta dalam kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan ,dan
sebaliknya pengaruh kondisi lingkungan terhadap kondisi mental dan fisik
individu.
b.
Keadaan
sosial,ekonomi dan politik yang kurang menguntungkan merupakan faktor salah
satu pada diri individu dan hal itu semua menuntut perhatian saksama dari para
konselor dalam mengentaskan masalah klien.
3.Prinsip – prinsip Berkenaan
dengan Program Pelayanan
Prinsip- prinsipnya:
a.
Bimbingan
dan konseling merupakan bagian integral dari proses
pendidikan dan pengembangan; oleh karena itu program bimbingan dan konseling
harus disusun dan dipadukan sejalan dengan program pendidikan dan pengembangan secara menyeluruh
.
b.
Program
bimbingan dan konseling harus
fleksibel,disesuaikan dengan kondisi lembaga (misalnya sekolah),kebutuhan
individu dan masyarakat.
c.
Program
pelayanan bimbingan dan konseling disusun dan diselenggarakan secara
berkesinambungan kepada anak- anak sampai orang dewasa;disekolah misalnya dari
jenjang pendidikan kanak- kanak sampai perguruan tinggi.
d.
Terhadap
pelaksanaan bimningan dan konseling
hendaknya diadakan penilaian yang teratur untuk mengetahui sejauh mana
hasil dan manfaat yang diperoleh,serta mengetahui kesesuaian antara program
yang direncanakan dan pelaksanaannya.
4 Prinsip- prinsip Berkenaan
dengan Pelaksanaan Pelayanan
Prinsip- prinsipnya:
a.
Tujuan
akhir bimbingan dan konseling kemandirian setiap individu.
b.
Dalam
proses konseling keputusan yang diambil dan hendak dilakukan oleh klien
hendaklah atas kemauan klien sendiri,bukan karenan kemauan atau desakan dari
konselor.
c.
Permasalahan
khusus yanga dialami klien (untuk semua usia) harus ditangani oleh (dan kalau
perlu dialihtangankan kepada) tenaga ahli dalam bidang yang relevan dengan permasalahan khusus tersebut.
d.
Bimbingan
dan konseling adalah pekerjaan professional.
e.
Guru
dan orang tua memiliki tanggung jawab yang berkaitan dengan pelayanan bombingan
dan konseling.
f.
Guru
dan konselor berada dalam satu kerangka upaya pelayanan.
g.
Untuk
mengelola pelayanan bimbingan dan konseling dengan baik dan sejauh mungkin
memenuhi tuntutan individu,program pengukuran dan penilaian terhadap individu
hendaknya dilakukan ,dan himpunan data yang memuat hasil pengukuran dan
penilaian itu dikembangkan dan dimanfaatkan dengan baik.
h.
Organisasi
program bimbingan hendaknya fleksibel,disesuaikan dengan kebutuhan individu
dengan lingkungan nya.
i.
Tanggung
jawab pengelolaan program bimbingan dan konseling hendaknya diletakkan dipundak
seorang pimpinan program yang terlaatih dan terdidik secara khusus dalam
pendidikan bimbingan dan konseling,bekerja sama dengna staf dan
personalmlembaga ditempat ia bertugas dan lembaga- lembaga lain yang dapat
menunjang program bimbingan dan konseling.
j.
Penilaian
periodic perlu dilakukan terhadap program yang sedang berjalan.
5 Prinsip- prinsip Bimbingan dan
Konseling di Sekolah
Prinsip- prinsipnya:
a.
Konselor harus memulai karirnya sejak awal dengan
program kerja yang jelas, dan memiliki kesiapan yang tinggi untuk melaksanakan
program, tersebut.
b.
Konselor
harus selalu mempertahankan sikap profesional tanpa mengganggu keharmonisan
hubungan antara konselor dengan personal sekolah lainnya dan siswa.
c.
Konselor
bertanggungjawab kepada semua siswa ,baik siswa siswi yang gagal ,yang
menimbulkan gangguan ,yang berkemungkinan pustus sekolah,yang mengalami
permasalahan emosional,yang mengalami kesulitan belajar,maupun siswa- siswa
yang memiliki bakat istimewa,yang berpotensi rata- rata ,yang pemalu dan
menarik diri daari khalayak ramai serta yang bersikap menarik perhatian atau
mengambil muka guru,konselor dan personal sekolah lainnya.
d.
Konselor
bertanggung jawab untuk memahami perannya sebagai konselor professional dan
menerjemahkan perannya itu ke dalam kegiatan nyata.
e.
Konselor
harus memahami dan mengembangkan kompetensi untuk membantu siswa- siswa yang
mengalami masalah dengan kadar yang cukup parah dan siswa- siswa yang menderita
gangguan emosional ,khususnya melalui penerapan program- program kelompok
,kegiatan pengajaaran disekolap dan kegiatan diluar sekolah,serta bentuk –
bentuk kegiatan lainnya.
f.
Konselor
harus mampu bekerja sama secara efektif dengan kepala sekolah,memberikan
plerhaatian dan peka terhadap kebutuhan ,harapan dan kecemasan- kecemasannya.
BAB
III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Pelayanan
bimbingan dan konseling dimaksudkan untuk memberi jasa,manfaat atau kegunaan,atau
pun keuntungan – keuntungan tertentu kepada individu- individu yang menggunakan
pelayanan tersebut.Jasa ,manfaat atau keuntungan itu akan terwujud melalui
dilaksanakannya fungsi- fungsi bimbingan dan konseling.
Prinsip-
prinsip dan bimbingan konseling merupakan paduan hasil – hasil teori dan
praktek yang dirumuskan dan dijadikan pedoman dan dasar bagi penyelenggaraan
pelayanan.Prinsip- prinsip itu berkenaan dengan sasaran pelayanan,masalah
individu,program dan penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling.Konselor
terikat oleh prinsip- prinsip tersebut,disekolah maupun di luar sekolah.
B.SARAN
Sebagai
calon guru SD yang dituntut menjadi guru yang profesional,kita juga harus
menguasai Bimbingan dan Konseling.Mengetahui fungsi- fungsi dari Bimbingan dan
Konseling.Selain itu prinsip- prinsipnya
juga harus dipahami.Agaar pada saat anak mengalami masalah, guru dapat membantu
untuk membimbing anak tersebut menuntaskan permasalahannya.Dimana guru kelas
biasanya merangkap bertugas sebagai guru Bimbingan dan Konseling di SD di tempat ia bertugas.
DAFTAR
PUSTAKA
Buku diktat Bimbingan dan
Konseling di Sekolah Dasar
Prayitno,H
dan Amti Ernan,(1994).Dasar- dasar Bimbingan dan Konseling ,:Jakarta:PT Asdi
Mahasatya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar