Sabtu, 27 Februari 2016

Bimbingan Konseling

BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Paparan tentang pengertian,tujuan dan landasan bimbingan dan konseling mengarahkan lebih lanjut kepada uraian tentang fungsi pelayanan ini.Dengan uraian tentang fungsi pelayanan dan keuntungan- keuntungan yang dapat di peroleh melalui diselenggarakannya pelayan bimbingan dan konseling itu.Ada empat fungsi bimbingan dan konseling yang dibicarakan pada bab ini,yaitu:
1.      Fungsi pemahaman
2.      Fungsi pencegahan
3.      Fungsi pengentasan,dan
4.      Fungsi pemeliharaan dan pengembangan
Prinsip- prinsip bimbingan dan konseling merupakan pedoman dasaar penyelenggaraan pelayanan oleh konselor,baik disekolah maupun diluar sekolah.Konselor terikat untuk menjalankan fungsi- fungsi yang diembannya itu berdasarkan prinsip- prinsip yang ada.
B.RUMUSAN MASALAH
1.      Apa saja fungsi- fungsi dari Bimbingan Konseling itu?
2.      Apa saja prinsip- prinsip dari Bimbingan Konseling  itu?
C.TUJUAN MAKALAH
1.      Menjelaskan fungsi- fungsi dari Bimbingan Konseling itu.
2.      Menjelaskan fungsi- fungsi dari Bimbingan Konseling itu.







BAB II
PEMBAHASAN
A.FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING
Fungsi Bimbingan dan Konseling ditinjau dari kegunaan atau manfaat,ataupun keuntungan-keuntungannya yaitu:
1.Fungsi Pemahaman
Dalam fungsi pemahaman,kegunaan,manfaat,atau keuntungan – keuntungan apakah yang dapaat diberikan oleh layanan bimbingan dan konseling?.Jasa yang diberikan oleh pelayanan ini adalah berkenaan dengan pemahaman.Pemahaman tentang apa dan oleh siapa?. Pertanyaan yang terakhir itu perlu dijawab dengan mengaitkan focus utama pelayanan bimbingan dan konseling,yaitu klien dengan berbagai permasalahannya,dan dengan tujuan- tujuan konseling.Berkenaan dengan kedua hal tersebut,pemahaman yang sangat perllu dihasilkan oleh pelayanan bimbingan dan konseling adalah pemahaman tentang diri klien beserta permasalahannya oleh klien sendiri dan oleh pihak- pihak yang akan membantu klien,serta pemahaman tentang lingkungan klien oleh klien.
a.Pemahaman tentang Klien
Merupakan titik tolak upaya pemberian bantuan terhadap klien.
b.Pemahaman tentang Masalah Klien
Pemahaman tentang masalah klien merupakan sesuatu yang wajib adanya.Tanpa pemahaman terhadap masalah,penanganan terhadap masalah itu tidak mungkin dilakukan.
c.Pemahaman tentang Lingkungan yang “Lebih Luas”yang secara langsung mempengaruhiindividu tersebut,seperti keadaan rumah tempat tinggal,keadaan sosio ekonomi dan sosio emosional keluarga,keadaan hubungan antar tetangga dan teman sebaya,dan sebagainya.
2.Fungsi Pencegahan.
a. Pengertian pencegahan
Apakah “pencegahan” itu? Dalam dunia kesehatan mental “pencegahan” ddefinisikan sebagai upaya mempengaruhi dengan cara yang positif dan bijaksana lingkungan yang dapat menimbulkan kesulitan atau kerugian sebelum kesulitan atau kerugian itu benar- benar terjadi (Horner &McElhaney,1993).

b.Upaya Pencegahan
Upaya pencegahan yang perlu dilakukan oleh konselor adalah:
1.      Mendorong perbaikan lingkungan yang kalau diberikan akan berdampak negative terhadap individu yang bersangkutan.
2.      Mendorong perbaikan kondisi diri pribadi klien.
3.      Meningkatkan kemampuan individu untuk hal- hal yang diperlukan dan mempengaruhi perkembangan dan kehidupannya.
4.      Mendorong individu untuk tidak melakukan sesuatu yang akan memberikan risiko yang besar,dan melakukan sesuatu yang akan memberikan manfaat.
Upaya  mendorong peningkatan kondisi pribadi klien dapat diselenggarakan secara langsung terhadap individu/klien yang bersangkutan,misalnya bersangkut-paut dengan masalah kesehatan,penanggulangan stress,pengaturan waktu bekerja,makan dan istirahat,penggunaan waktu senggang,dan lain- lain.Self-esteem mengenali perasaan  dan pengendalian diri perasaannya sendiri termasuk satu unsure pribadi yang sangat perlu dikembangkan.
Secara operasional konselor perlu menampilkan kegiatan dalam rangka pelaksanaan fungsi pencegahan.Kegiatannya antara lain dapat berupa program- program tersebut dikembangkan,disusun dan diselenggarakan melalui tahap- tahap:
1)      Identifikasi permasalahan yang mengkin timbul
2)      Mengidentifikasi dan menganalisis sumber- sumber penyebab timbulnya masalah- masalah
3)      Mengidentifikasi pihak- pihak yang dapat membantu pencegahan masalah tersebut
4)      Menyusun rencana program pencegahan
5)      Pelaksanaan dan monitoring
6)      Evaluasi dan laporan
3.Fungsi Pengentasan
Orang yang mengalami masalah itu dianggap berada dalam suaatu keadaan yang tidak mengenakan sehingga perlu diangkat atau dikeluarkan dari bendanya yang tidak mengenakkan.Ia perlu di entas dari keadaan yang tidak disukainya itu.Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan itu adalah upaya pengentasan melalui pelayanan bimbingan dan konseling menyelenggarakan fungsi pengentasan.
Secara sederhana kesejajaran antara fungsi penyembuhan pelayanan dokter dan  fungsi pengentasan pelayanan konselor adalah sebagaimana terlihat pada bagan berikut:
Pelayanan dokter                              Pelayanan Konselor

Klien
 

Pasien
 
 



Proses Konseling
 
                         

Pemeriksaan
 
 


                                  

Resep
 

Aplikasi hasil konseling
 
 


                                  

Aplikasi Obat
 

Masalah terentaskan
 
 



Penyakit Sembuh
 
                                  
terentaskan                                                                                                   

a. Langkah- Langkah Pengentasan Masalah
                   Upaya pengentasan masalah pada dasarnya dilakukan secara perorangan,sebab setiap masalah adakah unik.Masalah- masalah yang diderita oleh individu- individu yang berbeda tidak boleh disamaratakan.Dengan demikian penanganannya pun harus secara unik disesuaikan terhadap kondisi masing- masing masalah itu.Untuk itu konselor perlu memiliki ketersediaan berbagai bahan dan keterampilan untuk menangani berbagai masalah yang beraneka ragam itu.
b.Pengentasan Masalah Berdasarkan Diagnosis
            Pada umumnya diagnosis dikenal sebagai istilah medis yang berarti proses pe;nentuan jenis penyakit dengan meneliti gejala- gejalanya.Sejak tahun empat puluhan, Bordin memakai konsep diagnostic yang dipakai oleh Bordin itu lebih lanjut dikenal sebagai “diagnostik pengklasifikasian”.Dalam upaya diagnostic itu masalah- masalah diklasifikasi,dilihaat sebab- sebabnya,dan ditentukan cara pengentasannya.Berikut adalah contoh diagnosis menurut Bordin:
Klasifikasi Masalah
Sebab
Cara Pengentasan
Sikap tergantung








Kekurangan informasi





Terjadi konflik dalam diri sendiri






Kecemasan dalam memilih





Tiddak ada masalah
Klien belum belajar untuk bertanggung jawab dalam pemecahan  masalah sendiri.






Pengalaman yang dimiliki klien selama ini tidak memadai lagi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.

Dua atau lebih perasaan dan keinginan yang berlainan arah mendorong konflik dalam diri klien.




Klien tidak mampu menghadapi dan menerima suasana berat (dalam memilih) yang tak terelakan.


Klien membutuhkan dukungan terhadap keputusan yang telah diambilnya,atau ia bertindak di jalur yang benar.
Konselor membantu klien agar merasa sanggup menghadapi masalah dalam hidupnya sehari- hari dan memperoleh pengalaman langsung untuk memungkinkannya tidak lagi tergantung pada orang lain.

Konselor memberikan informasi yang diperlukan klien atau langsung membawa klien ke sumber informasi yang dimaksud.

Konselor membantu klien untuk mengenali dan menerima perasaan- perasaan dan keinginan- keinginan nya yang berlainan arah itu sehingga konflik itu teratasi.

Konselor membantu klien menyadari dan menerima masalah yang dihadapinya itu dan selanjutnya membuat suatu keputusan.

Konselor memberikan dorongan dan dukungan kepada klien.





c.Pengentasan Masalah Berdasarkan Teori Konseling
              Fungsi pengentasan melalui pelayanan bimbingan dan konseling berdimensi luas.Pelaksanaannya tidak hanya bentuk layanan konseling perorangan saja,tetapi dapat pula dengan menggunakan bentuk- bentuk layanan lainnya,seperti konseling kelompok,program- program orientasi dan informasi serta program- program lainnya yang disusun secara khusus bagi klien.Untuk semuanya itu konselor dituntut menguasai dengan sebaik- baiknya teori dan praktek bimbingan dan konseling.
4.Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
              Fungsi pemeliharaan berarti memelihara segala sesuatu yang baik yang ada pada diri individu,baik hal itu merupakan pembawaan maupun hasil- hasil perkembangan yang telah dicapai selama ini.Iintelegensi yang tinggi,bakat yang istimewa,minat yang menonjol untuk hal- hal yang positif dan produktif,sikap dan kebiasaan yang telah terbina dalam bertindak dan bertingkah laku sehari- hari,cita- cita yang tinggi dan cukup realistic,kesehatan dan kebugaran jasmani,hubungan sosial yang harmonis dan dinamis,dan berbagai aspek positif lainnya dari individu perlu dipertahankan dan dipelihara.Bukan itu saja,Lingkungan yang baik pun (lingkungan fisik,sosial dan budaya) harus dipelihara dan sebesar- besar nya dimanfaatkan untuk kepentingan individu dan orang- orang lain.Jangan sampai rusak ataupun berkurang mutu kemanfaatannya.
B.Prinsip- prinsip Bimbingan dan Konseling
              Prinsip merupakan panduan hasil kajian teoritik dan telaah lapangan yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan.
1.Prinsip- prinsip Berkenaan dengan Sasarn Pelayanan
              Sasaran pelayanan bimbingan dan konseling adalah individu- individu,baik secara perorangan maupun kelompok.
Prinsip- prinsip bimbingan dan konseling sebagai berikut:
a.       Bimbingandan konseling melayani semua individu ,tanpa memandang umur,jenis kelamin,suku,bangsa,agama dan status sosial ekonomi.
b.      Bimbingan dan konseling berurusan dengan sikap dan tingkah laku individu yang terbentuk dari berbagai aspek kepribadian yang kompleks dan unik; oleh karena itu pelayanan  bimbingan dan konselingperlu menjangkau keunikan dan kekompleksan pribadi individu.
c.       Untuk mengoptimalkan pelayanan bimbingandan konseling sesuai dengan kebutuhan individu itu sendiri perlu di kenali dan dipahami keunikan setiap individu dengan berbagai kekuatan, kelemahan,dan permasalahannya.
d.      Setiap aspek pola kepribadian yang kompleks seorang individu mengandung faktor- faktor yang secara potensial mengarah kepada sikap dan pola- pola tingkah laku yang tidak seimbang.
e.       Meskipun individu yang satu dan lainnya adalah serupa dalam berbagai hal,perbedaan individu harus dipahami dan dipertimbangkan dalam rangka upaya yang bertujuan memberikan bantuan atau bimbingan kepada individu – individu tertentu,baik mereka itu anak- anak, remaja ataupun orang dewasa.
2.Prinsip- prinsip Berkenaan dengan Masalah Individu
Prinsip- prinsipnya:
a.       Meskipun pelayanan bimbingan dan konseling menjangkau setiap tahap  dan bidang perkembangan dan kehidupan individu,namun bidang bimbingan pada umumnya dibatasi  hanya pada hal- hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental dan fisik individu terhadap penyesuaian dirinya di rumah,di sekolah,serta dalam kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan ,dan sebaliknya pengaruh kondisi lingkungan terhadap kondisi mental dan fisik individu.
b.      Keadaan sosial,ekonomi dan politik yang kurang menguntungkan merupakan faktor salah satu pada diri individu dan hal itu semua menuntut perhatian saksama dari para konselor dalam mengentaskan masalah klien.
3.Prinsip – prinsip Berkenaan dengan Program Pelayanan
Prinsip- prinsipnya:
a.       Bimbingan dan  konseling  merupakan bagian integral dari proses pendidikan dan pengembangan; oleh karena itu program bimbingan dan konseling harus disusun dan dipadukan sejalan dengan program  pendidikan dan pengembangan secara menyeluruh .
b.      Program bimbingan dan konseling  harus fleksibel,disesuaikan dengan kondisi lembaga (misalnya sekolah),kebutuhan individu dan masyarakat.
c.       Program pelayanan bimbingan dan konseling disusun dan diselenggarakan secara berkesinambungan kepada anak- anak sampai orang dewasa;disekolah misalnya dari jenjang pendidikan kanak- kanak sampai perguruan tinggi.
d.      Terhadap pelaksanaan bimningan dan konseling  hendaknya diadakan penilaian yang teratur untuk mengetahui sejauh mana hasil dan manfaat yang diperoleh,serta mengetahui kesesuaian antara program yang direncanakan dan pelaksanaannya.
4 Prinsip- prinsip Berkenaan dengan Pelaksanaan Pelayanan
Prinsip- prinsipnya:
a.       Tujuan akhir bimbingan dan konseling kemandirian setiap individu.
b.      Dalam proses konseling keputusan yang diambil dan hendak dilakukan oleh klien hendaklah atas kemauan klien sendiri,bukan karenan kemauan atau desakan dari konselor.
c.       Permasalahan khusus yanga dialami klien (untuk semua usia) harus ditangani oleh (dan kalau perlu dialihtangankan kepada) tenaga ahli dalam bidang yang  relevan dengan permasalahan khusus tersebut.
d.      Bimbingan dan konseling adalah pekerjaan  professional.
e.       Guru dan orang tua memiliki tanggung jawab yang berkaitan dengan pelayanan bombingan dan konseling.
f.       Guru dan konselor berada dalam satu kerangka upaya pelayanan.
g.       Untuk mengelola pelayanan bimbingan dan konseling dengan baik dan sejauh mungkin memenuhi tuntutan individu,program pengukuran dan penilaian terhadap individu hendaknya dilakukan ,dan himpunan data yang memuat hasil pengukuran dan penilaian itu dikembangkan dan dimanfaatkan dengan baik.
h.      Organisasi program bimbingan hendaknya fleksibel,disesuaikan dengan kebutuhan individu dengan lingkungan nya.
i.        Tanggung jawab pengelolaan program bimbingan dan konseling hendaknya diletakkan dipundak seorang pimpinan program yang terlaatih dan terdidik secara khusus dalam pendidikan bimbingan dan konseling,bekerja sama dengna staf dan personalmlembaga ditempat ia bertugas dan lembaga- lembaga lain yang dapat menunjang program bimbingan dan konseling.
j.        Penilaian periodic perlu dilakukan terhadap program yang sedang berjalan.
5 Prinsip- prinsip Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Prinsip- prinsipnya:
a.       Konselor  harus memulai karirnya sejak awal dengan program kerja yang jelas, dan memiliki kesiapan yang tinggi untuk melaksanakan program, tersebut.
b.      Konselor harus selalu mempertahankan sikap profesional tanpa mengganggu keharmonisan hubungan antara konselor dengan personal sekolah lainnya dan siswa.
c.       Konselor bertanggungjawab kepada semua siswa ,baik siswa siswi yang gagal ,yang menimbulkan gangguan ,yang berkemungkinan pustus sekolah,yang mengalami permasalahan emosional,yang mengalami kesulitan belajar,maupun siswa- siswa yang memiliki bakat istimewa,yang berpotensi rata- rata ,yang pemalu dan menarik diri daari khalayak ramai serta yang bersikap menarik perhatian atau mengambil muka guru,konselor dan personal sekolah lainnya.
d.      Konselor bertanggung jawab untuk memahami perannya sebagai konselor professional dan menerjemahkan perannya itu ke dalam kegiatan nyata.
e.       Konselor harus memahami dan mengembangkan kompetensi untuk membantu siswa- siswa yang mengalami masalah dengan kadar yang cukup parah dan siswa- siswa yang menderita gangguan emosional ,khususnya melalui penerapan program- program kelompok ,kegiatan pengajaaran disekolap dan kegiatan diluar sekolah,serta bentuk – bentuk kegiatan lainnya.
f.       Konselor harus mampu bekerja sama secara efektif dengan kepala sekolah,memberikan plerhaatian dan peka terhadap kebutuhan ,harapan dan kecemasan- kecemasannya.
























BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
          Pelayanan bimbingan dan konseling dimaksudkan untuk memberi jasa,manfaat atau kegunaan,atau pun keuntungan – keuntungan tertentu kepada individu- individu yang menggunakan pelayanan tersebut.Jasa ,manfaat atau keuntungan itu akan terwujud melalui dilaksanakannya fungsi- fungsi bimbingan dan konseling.
          Prinsip- prinsip dan bimbingan konseling merupakan paduan hasil – hasil teori dan praktek yang dirumuskan dan dijadikan pedoman dan dasar bagi penyelenggaraan pelayanan.Prinsip- prinsip itu berkenaan dengan sasaran pelayanan,masalah individu,program dan penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling.Konselor terikat oleh prinsip- prinsip tersebut,disekolah maupun di luar sekolah.
B.SARAN
          Sebagai calon guru SD yang dituntut menjadi guru yang profesional,kita juga harus menguasai Bimbingan dan Konseling.Mengetahui fungsi- fungsi dari Bimbingan dan Konseling.Selain itu  prinsip- prinsipnya juga harus dipahami.Agaar pada saat anak mengalami masalah, guru dapat membantu untuk membimbing anak tersebut menuntaskan permasalahannya.Dimana guru kelas biasanya merangkap bertugas sebagai guru Bimbingan dan  Konseling di SD di tempat ia bertugas.








DAFTAR PUSTAKA
Buku diktat Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar
Prayitno,H dan Amti Ernan,(1994).Dasar- dasar Bimbingan dan Konseling ,:Jakarta:PT Asdi Mahasatya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar