Rabu, 10 Februari 2016

Makalah Landasan Pendidikan Ujian Final

Makalah Landasan Pendidikan
EFISIENSI SISTEM PEMBELAJARAN  DALAM RANGKA PENINGKATAN SDM PENDIDIK SD YANG PROFESIONAL
d
i
s
u
s
u
n

oleh
 




                           
                            Nama : Rara Sintia Lubis
                            Nim    : 1131111032
                            Kelas  : A reguler 2013
 




PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
T.A 2013/2014
KATA PENGANTAR

Puji  dan Syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah Landasan Pendidikan.
            Makalah ini berjudul, “Efisiensi Sistem Pembelajaran dalam Rangka Peningkatan SDM Pendidik SD yang Profesional ”. Selama penulisan makalah ini, saya mengalami berbagai kesulitan salah satunya dalam menggabungkan isi materi dengan isi referensi dari buku referensi dan internet. Akan tetapi saya mengucapkan terima kasih kepada  bapak dosen pembimbing yaitu bapak Andri Kristianto Sitanggang, yang  bersedia meluangkan waktunya untuk dapat membimbing saya  menyelesaikan makalah ini dengan baik.
            Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna baik isi maupun pengetikan. Untuk itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan makalah makalah selajutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembacanya.


Medan, Desember 2013

Rara Sintia Lubis


 


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
Bab I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
A.    Latar Belakang............................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
C.     Tujuan Penulisan............................................................................................ 1
Bab II PEMBAHASAN........................................................................................... 2
A.    Pengertian Efisiensi Sistem Pembelajaran..................................................... 2
B.     Metode Pembelajaran di SD.......................................................................... 4
C.     Guru SD harus Profesional............................................................................ 5
D.    Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru SD .......................................... 7
BAB III PENUTUP ................................................................................................. 9
A.    Kesimpulan ................................................................................................ 9
B.     Saran .......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 10













      ii
 
 


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dunia pendidikan dituntut agar menghasilkan SDM yang sesuai dengan kemajuan Iptek. Guru mempunyai peranan yang penting dalam pendidikan,sehingga hampir semua usaha pembaharuan di bidang pembangunan pendidikan bergantung pada guru.Pengembangan profesionalisme guru diarahkan pada peningkatan kualitas.Kriteria profesionalisme guru meliputi kemampuan: menguasai bahan, mengelola PBM, mengelola kelas,mengelola media atau sumber,menguasai landasan kependidikan,mengenal interaksi belajar mengajar,menilai prestasi siswa,mengenal fungsi dan program pelayanan BP,dan mengenal administrasi sekolah.Selain itu juga guru harus menerapkan efisiensi Sistem Pembelajaran yang efektif yang diterapkan di sekolah. Guna meningkatkan profesionalisme guru SD dalam mengajar.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu efisiensi sistem pembelajaran ?
2.      Bagaimana model pembelajaran di SD?
3.      Kenapa guru SD harus professional?
4.      Bagaimana cara meningkatkan profesionalisme guru SD?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Menjelaskan pengertian efisiensi sistem pembelajaran.
2.      Mengenalkan model pembelajaran di SD.
3.      Menjelaskan kenapa guru SD harus Profesional.
4.      Menjelaskan upaya peningkatan profesionalisme guru SD.


      1
 
 


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Efisiensi Sistem Pembelajaran

1.      Definisi Efisiensi Pembelajaran
Efisiensi adalah sebuah konsep yang mencerminkan perbandingan terbaik antara usaha dengan hasilnya.( Gie,1985 ).Dengan demikian ada dua macam efisiensi belajar yang dapat dicapai siswa yaitu: efisiensi usaha belajar dan efisiensi hasil belajar.
Dalam konteks belajar, efisiensi mempunyai arti, meningkatkan kualitas belajar dan penguasaan materi belajar; mempersingkat waktu belajar; meningkatkan kemampuan guru, mengurangi biaya tanpa mengurangi kualitas belajar mengajar. Bagi suatu lembaga pendidikan, pengertian efisiensi tersebut tampaknya mengarah pada efisiensi yang memberikan arti peningkatan kemampuan guru dalam proses belajar-mengajar. Hal ini karena dalam proses belajar mengajar yang mementingkan hubungan peserta didik dan guru, guru menjadi pihak yang aktif dalam proses belajar mengajar itu.

2.      Faktor- faktor yang Menunjang Efisiensi Belajar
Mengenai faktor penunjang efisiensi belajar ini, paling tidak terdapat tiga faktor yang dapat menjadi penunjang efisiensi dalam proses pembelajaran, yaitu faktor internal, faktor eksternal, dan materi pelajaran serta pendekatan belajar.
1). Faktor internal (faktor dari dalam), yakni keadaan/kondisi jasmani dan     rohani     peserta didik; faktor-faktro internal ini meliputi faktor fisiologis dan psikologis.
     2
 
 a. Faktor fisiologis, yakni yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor ini juga dapat dibagi menjadi dua, yaitu:


o   Keadaan tonus jasmani, yakni keadaan sakit tidaknya kondisi fisik.

o   Keadaan fungsi jasmani. Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologi pada tubuh manusia sangat mempengaruhi hasil belajar, terutama fungsi pancaindra, seperti:pendengaran, penglihatan dan sebagainya.
b.Faktor psikologis, yakni yang berkaitan dengan keadaan psikologis seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor yang mempengaruhi proses belajar adalah kecerdasan peserta didik, motivasi, minat, sikap, dan bakat.

2) Faktor eksternal (faktor dari luar peserta didik), yakni kondisi lingkungan di sekitar peserta didik;
Selain karakteristik peserta didik atau faktor-faktor internal, proses belajar juga dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non-sosial.
a.Lingkungan Sosial, meliputi:
o   Lingkungan sosial sekolah; seperti guru, administrasi, teman-teman sekelas. Hubungan harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi bagi peserta didik untuk belajar lebih baik di sekolah.
o   Lingkungan sosial masyarakat. Lingkungan yang kumuh, banyak pengangguran, dan anak        telantar tentunya sedikit banyak akan berpengaruh pada aktivitas belajar peserta didik.
o   Lingkungan sosial keluarga. Ketegangan keluarga, sifat-sifat orang tua, serta pengelolaan keluarga akan dapat memberi dampak pada aktivitas peserta didik.
b. Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar. Termasuk dalam kategori ini adalah gedung sekolah, fasilitas belajar, kurikulum sekolah, peraturan sekolah, buku panduan, silabi dan lain sebagainya.
     3
 
 


3) Faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke peserta didik). Faktor ini hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan peserta didik, begitu juga dengan metode mengajar guru, disesuaikan dengan kondisi perkembangan peserta didik. Karena itu, agar terjadi efisiensi dalam proses belajar, maka guru harus menguasai materi pelajaran dan berbagai metode mengajar yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi peserta didik.

B.     Metode Pembelajaran di SD
Ada banyak model pembelajaran yang menarik untuk anak Sekolah Dasar.Saat ini mengajar anak Sekolah Dasar memang memiliki tantangan yang unik, karena meski materi yang diberikan tidak terlalu sulit,menghadapi anak Sekolah Dasar itu sendiri yang sebenarnya cukup sulit.
Berbeda dengan anak SMP atau SMA, yang biasa disiasati dengan menempatkan diri sebagai seorang siswa yang sedang belajar dibangku sekolah,siswa SD,terutama siswa SD kelas 1,2, dan 3 yang masih memiliki sifat kekanak- kanakan yang cukup kuat dan kadang sulit diatur untuk focus belajar di kelas.
Banyak anak Sekolah Dasar yang saat kegiatan belajar- mengajar di kelas berlangsung,malah bermain dengan teman,berisik,bahkan menjahili temannya.Hal yang harus kita lakukan adalah membuat anak- anak Sekolah Dasar Tersebut fokus dengan sesuatu yang menarik.Untuk itu beberapa metode pembelajaran ini dapat di terapkan di Sekolah Dasar:
Quantum Learning
Quantum Learning adalah salah satu model pembelajaran yang menarik untuk anak Sekolah Dasar.Karena model ini akan mencari dan memecahkan masalah yang menyebabkan anak- anak kurang fokus dalam belajar.


      4
 
 


Salah satu hal yang membuat anak- anak Sekolah Dasar malas belajar atau tidak focus adalah kebosanan.Model ini menuntut pengajar untuk menyajikan materi semenarik mungkin sehingga anak- anak Sekolah Dasar ini tertarik untuk belajar dan merasa nyaman.
Selain itu gunakan model pembelajaran yang berbeda- beda untuk setiap mata pelajaran agar siswa tidak bosan. Metode ini juga menuntut pengajar untuk menggunakan media visual seperti gambar dan video agar siswa tertarik.

Interactive Learning
Pembelajaran dengan metode ini menggunakan gaya pembelajaran yang memanfaatkan feedback atau tanggapan dari para siswa,misalnya memberikan pertanyaan tertentu kepada seseorang siswa secara acak dan bagi siapa yang mampu menjawab akan di beri tambahan nilai.
Metode ini dinilai ampuh merangsang keberanian siswa Sekolah Dasar untuk mengungkapkan pendapat dan jawabannya.Namun,pengajar atau guru tidak memberikan tekanan pada siswa yang tidak dapat menjawab pertanyaan karena hal ini akan menjadi beban bagi siswa lain yang mungkin juga tidak dapat menjawab pertanyaan.

C. Guru SD Harus Profesional
      5
 
Dunia pendidikan dituntut agar menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan kemajuan teknologi. Guru mempunyai peranan yang penting dalam pendidikan, sehingga hampir semua usaha pembaharuan di bidang pendidikan bergantung pada guru. Guru tanpa menguasai bahan pelajaran, strategi belajar mengajar, mendorong siswa belajar untuk mencapai prestasi yang tinggi maka segala upaya peningkatan kualitas pendidikan tidak akan mencapai hasil yang maksimal. Dalam pelaksanaan pendidikan, guru merupakan ujung tombak, sehingga perlu pengembangan professional guru. Setiap guru memiliki potensi dan kebutuhan untuk berkembang
serta meralisasikan dirinya. Perkembangan IPTEK menuntut guru untuk melaksanakan pekerjaan secara professional. Seorang guru sekolah dasar harus memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi: pedagogic, kepribadian, social dan professional .
      6
 
Keempat kompetensi tersebut harus melekat pada setiap guru sekolah dasar dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar disekolah. Akan tetapi kemampuan peran dasar tersebut di atas tidak akan berkembang jika hanya mengandalkan pengalaman. Namun harus dirangsang dan didorong pengetahuan baru agar dapat menumbuhkan sikap profesi yang matang. Guru sekolah dasar berbeda dengan guru sekolah lanjutan. Guru sekolah dasar dengan sistem guru kelas dituntut lebih mampu dalam mengelola kelas, penguasaan materi/bahan pembelajaran sebanyak tujuh jenis (PPKn, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Matematika, Bahasa Daerah, KTK) Penjaskes, dan PAI disajikan oleh guru bidang. Guru sekolah dasar yang mengajar di kelas 5 –6 setiap minggu melaksanakan mengajar sebanyak 38 jam pelajaran, untuk guru kelas 4 36 jam pelajaran, dan guru kelas 1 dan 2 sebanyak 24 jam pelajaran. Sedangkan guru sekolah lanjutan hanya bertugas sebanyak 18 jam pelajaran per minggu. Keberhasilan pengelolaan pendidikan bergantung pada kualitas para guru. Kedudukan dan peran guru sangat besar pengaruhnya dan merupakan titik yang strategis dalam kegiatan pendidikan. Guru bukan hanya cerdas dan mempunyai gelar, akan tetapi juga mempunyai karakter beriman, bertaqwa, berahlak mulia, berbudi pekerti luhur, dan mengamalkan ilmunya secara bertanggung jawab. Selaku pendidik, guru harus menjadi teladan bagi muridmuridnya. Hal ini berarti pengembangan professionalisme guru baik pada dimensi penguasaan ilmu, kompetensi guru, keterampilan dan perilaku yang dapat dipercaya. Kepercayaan masyarakat terhadap guru merupakan kunci pembentukan manusia yang berkualitas, pemberi ilmu serta menamkan, membentuk dan mengembangkan nilai moral dan etika, sehingga menjadi landasan berpijak. Bertitik tolak dari uraian di atas, guru membutuhkan sentuhan dalam melaksanakan fungsi sebagai pendidik dan selalu meningkatkan kemampuannya. Guru bertanggung jawab penuh dalam proses belajar mengajar. Pengembangan professional guru perlu mendapat perhatian. Konsep manajemen berbasis sekolah, sekolah mendapat otoritas untuk menentukan visi dan misi, serta pelaksanaannya. Disinilah peranan guru dituntut agar mampu mengatasi seluruh persoalan terutama yang berkaitan dengan proses belajar mengajar. Penyatuan antara kemampuan dan kemauan akan tercermin dari kualitas kinerja yang ditunjukan dalam melaksanakan tugas yaitu mengelola kegiatan belajar mengajar.

D. Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru SD
1.      Guru Sebagai Profesi
Untuk memahami guru sebagai profesi tampaknya perlu dipahami pengertian guru dan profesi (professional). Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mengajar, mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.. pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Pengertian profesi adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Jadi guru yang professional adalah pendidik yang tugasnya meliputi mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik di sekolah tugas itu menjadi sumber penghasilan kehiduoan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan, yang memerlukan standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.

2.      Upaya meningkatkan Profesionalisme Guru SD
Menyadari banyaknya guru yang belum memenuhi kriteria profesional, guru dan penanggung jawab pendidikan harus mengambil langkah. Hal-hal yang dapat dilakukan di antaranya :

a.       Penyelenggaraan pelatihan
Dasar profesionalisme adalah kompetensi.Sementara itu pengembangan kompetensi mutlak harus berkelanjutan.Caranya tiada lain dengan  penyelenggaraan pelatihan.
      7
 
 


b.      Pembinaan perilaku kerja.
Studi-studi sosiologi sejak zaman Max Weber di awal abad ke-20 dan penelitian-penelitian manajemen dua puluh tahun belakangan bermuara pada satu kesimpulan utama bahwa keberhasilan pada berbagai wilayah kehidupan ternyata ditentukan oleh perilaku manusia, terutama perilaku kerja.

c.       Penciptaan waktu luang.
Waktu luang (leisure time) sudah lama menjadi sebuah bagian proses pembudayaan. Salah satu tujuan pendidikan klasik (Yunani-Romawi) adalah menjadikan manusia makin menjadi "penganggur terhormat", dalam arti semakin memiliki banyak waktu luang untuk mempertajam intelektualitas (mind) dan kepribadian (personal).

d.      Peningkatan kesejahteraan.
Agar seorang guru bermartabat dan mampu “membangun” manusia muda dengan penuh percaya diri guru harus memiliki kesejahteraan yang cukup












      8
 
 


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Untuk menjadi guru yang professional,seorang guru itu harus mempunyai modal sistem pembelajaran yang efisien.
Model pembelajaran yang baik akan menciptakan ketertarikan anak untuk belajar.
Untuk menjadi guru yang professional ada beberapa tips yang telah di jelaskan di atas.


B.     Saran
Adapun saran saya sebagai penulis yaitu sebagai berikut:
1.      Diharapkan pada pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun bagi penulis
2.      Diharapkan setelah membaca makalah ini, pembaca dapat mengetahui apa itu Efisiensi sistem pembelajaran dalam rangka peningkatan SDM pendidik SD yang professional.









      9
 
 


DAFTAR PUSTAKA

www.bimbingan.org/model- pembelajaran- yang - menarik-untuk-anak- sekolah-dasar.htm
Rusli Yunus (2000),Pengembangan Profesional Guru Sekolah Dasar,Jakarta,PPPG.
























     10
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar