Mawar Ungu
Sekuntum mawar ungu
By : Aryo
Mekar dalam belenggu
Nuraninya rindu pada langit biru
Tapi tak mampu putuskan belenggu
Dia coba untuk slalu tertawa
Air mata di simpan di dada
Karena cinta hanya sebatas angan saja
Nuraninya terbelenggu norma
Kadang dia bertanya pada angin malam
Kenapa semua mesti begini
Kadang dia bertanya pada matahari
Kenapa dia mekar disini
Nuraninya terbelenggu norma
Tapi matahari diam
Angin malam diam
Belenggu juga diam
Sementara nuraninya tetap bertanya
Akhirnya dia coba untuk menerima dan pasrah
Apresiasi puisi oleh kelompok 2
Nama anggota :
1.Angelia (1131111002)
2.Dasmansyah Hutapea (1131111006)
3.Megawati Situmorang (1131111020)
4.Nova Harlina (1131111026)
5.Rapika Nur Nasution (1131111031)
Unsur yang terdapat
dalam puisi baru yaitu:
1.
Unsur Fisik
a.Diksi ( Pilihan Kata)
Kata- kata dalam
puisi”Sekuntum Mawar Ungu” menggunakan kata- kata yang bernada muram. Contohnya
: belenggu (pada bait I dan baris ke 2),rindu (pada bait I dan baris 3),air
mata(pada bait II dan baris ke 2)
b. Pengimajinasian ( imagery / pencitraan )
Pengimajinasian yang
terdapat pada puisi diatas yaitu pencitraan
perasaan terdapat pada kata “Nuraninya rindu pada langit biru”.(Pada
bait I dan baris ke 3)
Pengimajinasian
penglihatan terdapat pada kata “Sengkuntum mawar ungu”. (Pada bait I dan baris
ke 1)
c. Majas (Gaya Bahasa)
Majas yang digunakan
pada puisi “ Sekuntum Mawar Ungu” yaitu:
·
majas personifikasi terdapat pada kata
“Nuraninya rindu pada langit biru”
d. Verifikasi ( rima)
Rimanya tidak beraturan
karena tidak terikat oleh sajak
e.Tifografi (Tata
Wajah)
Puisi tersebut
merupakan puisi konvensional karena puisi itu enyambemen (memiliki penyambungan
antara baris pertama dan baris selanjutnya)
2.
Unsur Batin
a.Tema
Cinta Yang Terlarang
Buktinya terdapat pada
Bait ke I
b. Nada
Penyair menyatakan
keputus asaan nya akan cinta nya yang terlarang
c.Perasaan
Perasaan penyair pada
saat menciptakan puisi diatas yaitu : kesedihan dan,keputus asaan
d.Amanat
Penyair ingin
mengungkapkan rasa sedihnya karena Cinta Yang Terlarang dan tidak akan pernah
bahagia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar