LAPORAN
HASIL OBSERVASI BIMBINGAN KONSELING
di SD NEGERI
No. 101778 Jalan Mesjid, Kelurahan Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan,
Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
RARA SINTIA
LUBIS
1131111032
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN
2013/2014
KATA PENGANTAR
Pertama dan yang paling
utama, penulis memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT. Karena berkat rahmat dan
karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan laporan Observasi ini sesuai waktu
yang telah ditentukan.
Penulis sangat berterima kasih
kepada pihak sekolah yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan observasi
ini di sekolah tersebut, khususnya
bagi Kepala Sekolah, wali kelas dan siswa yang saya observasi, karena atas
kerja sama yang baik saya bisa mengerjakan laporan ini.
Laporan ini disusun
dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bimbingan dan
Konseling. Observasi ini dilaksanakan pada tanggal 3, 10 dan 17 Mei 2013.Observasi ini
dilakukan di SD Negeri No. 101778 Jalan
Mesjid, Kel. Medan Estate Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang, Provinsi
Sumatera Utara.
Demikian kata pengantar
ini penulis goreskan, penulis menyadari bahwa banyak kesalahan-kesalahan,
kekurangan, dan kekeliruan yang terdapat didalamnya. Oleh sebab itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
laporan ini. Akhir kata, semoga laporan ini bisa memberikan manfaat bagi
penulis dan pembaca nantinya.
Medan, Mei 2014
Penulis
Rara Sintia Lubis
NIM . 1131111032
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................................. ii
Bab I Pendahuluan.............................................................................................................. 1
1. Latar Belakang........................................................................................................ 1
2. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
3. Tujuan...................................................................................................................... 2
4. Manfaat .................................................................................................................. 2
5. Metode Penelitian................................................................................................... 3
6. Waktu dan Tempat.................................................................................................. 3
Bab II Landasan Teori......................................................................................................... 4
1. Pengertian Anak Kesulitan
Belajar.......................................................................... 5
2. Faktor-Faktor yang
Menimbulkan Kesulitan Belajar.............................................. 8
Bab III Hasil Observasi....................................................................................................... 11
1. Identifikasi.............................................................................................................. 11
2. Solusi yang Diberikan Guru.................................................................................... 17
Bab IV Penutup................................................................................................................... 19
1. Kesimpulan ............................................................................................................. 19
2. Saran ....................................................................................................................... 19
Lampiran.............................................................................................................................. 20
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Setiap
individu mempunyai kemampuan diri masing-masing, mempunyai karakter,
kepribadian, masalah masing-masing. Mulai dari yang
cepat memahami pelajaran, hingga yang lambat. Mulai dari siswa yang berprestasi, hingga anak selalu bermasalah.
Pada setiap kelas di Sekolah Dasar tidak jarang dijumpai peserta didik yang
bermasalah baik dalam hal interaksi dengan sesama temannya, maupun dalam hal
belajar. Mereka dapat dikategorikan sebagai kelompok yang menuntut layanan
bimbingan yang khusus. Temuan lapangan Sunaryo dkk dalam Sunaryo menunjukkan bahwa
masalah-masalah siswa sekolah dasar menyangkut aspek perkembangan fisik,
kognitif, pribadi, dan sosial.
Adanya rentang keragaman individual siswa yang amat lebar memunculkan
populasi khusus target layanan bimbingan, antara lain mencakup:
a)
siswa yang mengalami
kesulitan belajar
b)
siswa dengan perilaku
bermasalah.
Untuk itu guru SD perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang
jenis-jenis data yang perlu dikumpulkan, sumber untuk memperoleh data tersebut,
cara dan prosedur mendapatkan data, dan keterampilan dalam menyusun alat
pengumpul data serta penggunannya. Pengetahuan dan keterampilan tersebut sangat
berguna dalam mengidentifikasi peserta didik.
2.
Rumusan Masalah
Pada penelitian kali ini, penulis memfokuskan pada siswa yang mengalami
kesulitan belajar dan anak yang
berperilaku bermasalah di kelas V B SD Negeri No.101778 Jalan Mesjid, Kelurahan
Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten deli Serdang, Provinsi
Sumatera Utara.
3. Tujuan
Tujuan diadakannya observasi ini adalah untuk mengetahui dan
mengidentifikasi peserta didik yang bermasalah, baik dalam pelajaran dan perilakunya. Kemudian penulis pun memberikan beberapa solusi terhadap si anak dalam
menyelesaikan masalah tersebut, dengan tujuan membantu
si siswa untuk kearah yang lebih baik lagi sehingga termotivasi untuk lebih
baik lagi di kelasnya.
4. Manfaat
Laporan ini sangat bermanfaat sekali bagi penulis, karena:
a)
Memberikan kesempatan
kepada penulis untuk mempelajari, mengamati, dan mengkaji suatu permasalahan
yang dihadapi oleh siswa di SD.
b)
Memberikan kesempatan
kepada mahasiswa (penulis) untuk lebih mengenal calon anak didiknya dalam
berbagai aspek yang ada dalam diri mereka dan masalah yang mereka hadapi,
khususnya anak yang berkesulitan belajar dan perilaku bermasalah.
c)
Sebagai pedoman untuk
pembelajaran.
d)
Sebagai motivasi untuk
melakukan suatu observasi, wawancara atau membaca buku-buku yang berhubungan
dengan permasalahan anak atau siswa.
e)
Sebagai pengalaman yang
sangat berharga dalam implementasi
Bimbingan Konseling ke lapangan dengan menghadapi siswa-siswi
langsung ke sekolahnya.
Tidak hanya bagi penulis, laporan ini juga bermanfaat bagi pembaca, karena:
a)
Mengetahui akan masalah
yang dihadapi seorang siswa yang mungkin kita tidak menyadarinya.
b)
Lebih mendekatkan
pembaca khususnya orang tua dengan anaknya, dengan memberikan perhatian,
kesempatan dan motivasi bagi mereka.
c)
Menumbuhkan rasa ingin
tahu dan kepedulian akan masalah yang dihadapi oleh siswa.
5. Metode Penelitian
Dalam melakukan observasi ini, penulis menggunakan berbagai macam teknik,
diantaranya
·
Angket
·
dokumen, dan
·
wawancara.
6. Waktu dan Tempat
Penulis melakukan 3 kali kunjungan ke SDN No.101778 Jln. Mesjid, Kel. Medan Estate, Kec. Percut Sei Tuan, Kabupaten
Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara yakni tanggal 3, 10 dan17 Mei 2013.
BAB II
LANDASAN TEORI
Bimbingan merupakan
terjemahan dari istilah Guidance dalam bahasa Inggris. Bimbingan adalah
proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada individu
dengan menggunakan cara, prosedur dan bahan tertentu agar individu tersebut
dapat mandiri, mampu memecahkan masalah yang dihadapi dan dapat mengembangkan
diri sebagai personal yang unik.
Bimbingan dan Konseling merupakan pelayanan bantuan, artinya kegiatan ini
harus mampu memberikan hal – hal positif kepada peserta didik, meringankan
beban, mendorong semangat dan memberi penguatan, memberi alternatif dan kesempatan, memberi
pencerahan dan kesejukan serta mendorong dan membela terwujudnya hak dan
kepentingan serta kewajiban peserta didik dengan cara yang tepat. Semuanya itu
diarahkan bagi terpecahnya permasalahan-permasalahan dan terselenggaranya perkembangan peserta didik
secara optimal.[1]
Adapun beberapa fungsi bimbingan konseling di SD, antara lain:
a.
Fungsi Pemahaman
b.
Fungsi Pencegahan
c.
Fungsi Pengentasan
d.
Fungsi Pemelihara
Pengembangan
Bimbingan dan Konseling di SD
juga memiliki beberapa azas,yaitu:
a.
Azas Kerahasiaan
b.
Azas Kesukarelaan
c.
Azas Keterbukaan
d.
Azas Kekinian
e.
Azas Kemandirian
f.
Azas Kegiatan
g.
Azas Kedinamisan
h.
Azas Keterpaduan
i.
Azas Kenormatifan
j.
Azas Keahlian
k.
Azas Alih Tangan
l.
Azas Tut Wuri Handayani
Azas-azas diatas menuntut adanya
perubahan kepada klien, juga kepada si konselor berhasil untuk memberikan pelayanan
bantuan kepada klien tersebut. Baik dalam masalah kesulitan belajar dan
perilaku yang bermasalah.
Jenis dan bidang BK di SD yaitu:
a.
Bimbingan Pribadi
b.
Bimbingan Sosial
c.
Bimbingan Belajar,
dan
d.
Bimbingan Karir
Penyesuaian terhadap situasi baru, mengembangkan kemampuan
anak untuk memahami diri sendiri dan menerapkannya dalam situasi mendatang.
Bimbingan bukan lagi suatu tindakan yang bersifat hanya mengatasi setiap krisis yang dihadapi oleh anak, tetapi juga merupakan suatu pemikiran tentang perkembangan anak sebagai pribadi dengan segala kebutuhan, minat dan kemampuan yang harus berkembang.
Bimbingan bukan lagi suatu tindakan yang bersifat hanya mengatasi setiap krisis yang dihadapi oleh anak, tetapi juga merupakan suatu pemikiran tentang perkembangan anak sebagai pribadi dengan segala kebutuhan, minat dan kemampuan yang harus berkembang.
1.Pengertian anak kesulitan belajar
Kesulitan belajar
adalah suatu
kondisi dimana kompetensi atau prestasi yang dicapai tidak sesuai dengan
kriteria standar yang telah ditetapkan. Kondisi yang demikian umumnya
disebabkan oleh faktor biologis atau fisiologis, terutama berkenaan dengan
kelainan fungsi otak yang lazim disebut sebagai kesulitan dalam belajar
spesifik, serta faktor psikologis yaitu
kesulitan belajar yang berkenaan dengan rendahnya motivasi dan minat belajar.
Berbagai masalah anak kesulitan
belajar secara umum menyangkut kemampuan akademik dasar seperti calistung
(membaca,menulis, dan berhitung). Hal ini menyebabkan anak kesulitan belajar
sulit untuk diidentifikasi hingga mereka
masuk sekolah dan mengalami masalah
prestasi akademis. Tanda anak yang mengidap kesulitan belajar antara lain:
a. Perkembangan
terlambat Secara performance anak yang jauh tertinggal dengan teman seusianya
menjadi indikator adanya kelainan perkembangan pada anak berkesulitan belajar.
Perkembangan ini menyangkut keterlambatan berbahasa, misal: sulit mengerti kata
-kata, sulit berbicara
sesuai dengan anak sebayanya. Keterlambatan ini juga bisa dilihat dari proses
pertumbuhanya, seperti terlambat berjalan atau terlambat berdiri. Hal lain,
ketertinggalan dalam memahami arah,mengenal bentuk huruf, pelafalan kata atau
hitungan. Hasil studi menunjukan
anak yang terlambat perkembangannya juga mengalami keterlambatan di sekolah.
b.
Penampilan tak konsisten.Anak
kesulitan belajar mampu melakukan soal matematika dari guru hari ini, tapi jika mendapat soal itu pada hari-hari
berikutnya ia tak mampu untuk
menyelesaikannya. Kesulitan ini diprediksi karena kemampuan mengingatnya yang kurang.
c.
Kehilangan minat belajar. Sebenarnya anak kesulitan belajar suka belajar, namun antusiasmenya kian
berkurang begitu masuk sekolah karena mengalami
gangguan pemrosesan informasi yang butuh daya ingat dan pengorganisasian informasi dalam jumlah besar. Ciri-ciri yang mudah dilihat dengan jelas: suka menunda-nunda pekerjaan, seperti mengerjakan tugas belum selesai dan mengatakan akan mengerjakannya di sekolah.
d.
Tak mencapai prestasi seperti yang
diharapkan. Adanya kesenjangan antara potensi dan prestasi yang ditunjukan anak dapat menjadi ciri utama bagi yang mengalami kesulitan belajar. Misalnya, anak 8
tahun kelas tiga SD, dengan IQ 139 dengan
kemampuanya bisa menguasai materi kelas 4 bahkan kelas 5 hambatan ini disebabkan ketidakmampuan belajar mandiri.
e. Masalah
tingkah laku yang menetap. Anak kesulitan belajar umumnya mempunyai masalah perilaku. Masalah perilaku ini, seperti cepat mengambek dan marah. Anak yang mengalami kesulitan persepsi visual dan bahasa akan sulit memahami dan mengingat informasi, sehingga sering terkesan sulit diatur dan
kasar. Tingkah laku ini tentunya tidak disadari oleh anak. Kesulitan muncul saat anak masuk sekolah, karena sekolah secara intens menuntutnya berperilaku baik. Di
sekolah mungkin ia berhasil mengendalikan
diri, namun di rumah ada perubahan perilaku yang mencolok. Hal ini yang menyebabkan anak dianggap keras kepala, malas, tak
peka, tak bertanggung jawab dan tak mau bekerja sama.
Karakteristik kesulitan belajar yang ditemukan pada murid kecenderungan menunjukkan kesulitan dalam hal-hal berikut :
a.
Aspek Kognitif
Yaitu murid yang menunjukkan
karakteristik kesulitan dalam masalah-masalah khusus, seperti : kemampuan
membaca, menulis mendengarkan, berpikir dan matematis.
b.
Aspek Bahasa
Yaitu murid yang menunjukkan
karakteristik kesulitan dalam mengekspresikan diri, baik secara lisan (verbal)
maupun tertulis. Dengan kata lain murid yang mengalami tuna cakap belajar dalam
aspek bahasa, cenderung
mengalami kesulitan dalam menerima dan memahami bahasa (bahasa reseptif ) serta
dalam mengekpresikan diri secara verbal (bahasa ekspresif).
c.
Aspek motorik
Masalah motorik murupakan salah satu
masalah yang dikaitkan dengan murid tuna cakap belajar yang behubungan dengan
keulitan dalam keterampilan motorik-perseptual (perceptual-motorproblem)
yang deperlukan untuk mengembangkan keterampilan meniru rancangan atau pola,
kemampuan ini diperlukan untuk menggambar, menulis menggunakan gunting, serta
sangat diperlukan koordinasi yang baik antara tangan dan mata, yang dalam
banyak hal koordinasi tersebut kurang dimanfaatkan murid yang mengalami tuna
cakap belajar.
d.
Aspek Sosial dan Emosi
Dua karakteristik yang sering
diangkat sebagai karakteistik social-emosional murid tuna cakap belajar ialah
kelabilan emosional dan keimpulsifan. Kelebihan emosional ditunjukkan sering
berubahnya suasana hati dan temperamen yang menyebabkan lemahnya pengendalian
terhadap dorongan-dorongan.
2. Faktor-Faktor Yang Menimbulkan Kesulitan Belajar
Kesulitan
belajar seorang siswa biasanya tampak jelas dari menurunnya prestasi
belajarnya. Namun kesulitan belajar dapat dibuktikan. Dengan munculnya
penyimpangan perilaku siswa seperti kesukaan
berteriak-teriak didalam kelas, mengusik teman, sering tidak hadir dan
sebagainya.
Secara
garis besar faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar terdiri atas dua
macam :
1. Faktor
Internal Siswa
2. Faktor
Eksternal Siswa
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan Anak Secara Internal
a.
Gangguan Secara Fisik
Seperti kurang berfungsinya organ-organ perasaan, alat bicara, gangguan
panca indera, cacat tubuh serta penyakit menahun.
b. Kelemahan Mental
Baik itu kelemahan yang dibawa sejak lahir
maupun karena pengalaman.
c. Kelemahan Emosional
Seperti rasa tidak aman atau kurang bisa
menyesuaikan diri di lingkungan nya.
d. Kelemahan yang disebabkan oleh
kebiasaan dan sikap yang salah
Kebiasaan yang salah yang dilakukan
berulang-ulang sehingga menjadi karakter si anak dan agak susah untuk
merobahnya.
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Pendidikan Anak Secara Eksternal
a. Rumah atau
Keluarga.
Keluarga
merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama
dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua
bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar
tumbuh dan berkembang dengan baik.
b. Sekolah.
Sekolah
merupakan lingkungan baru bagi anak. Tempat bertemunya ratusan anak dari
berbagai kalangan dan latar belakang yang berbeda, baik status sosial maupun
agamanya. Di sekolah inilah anak akan terwarnai oleh berbagai corak pendidikan,
kepribadian dan kebiasaan, yang dibawa masing-masing anak dari lingkungan dan
kondisi rumah tangga yang berbeda-beda.
c. Lingkungan sosial (faktor sosiologis)
Lingkungan sosial adalah semua
perangsang dan pengaruh luar yang menimbulkan tingkah laku tertentu pada
seorang anak (contohnya tidak hormat kepada guru, berbohong, mencontek,
melanggar aturan atau norma-norma sosial). Semakin pesatnya kemajuan dan
semakin kompleksnya masyarakat sekarang, maka semakin banyak juga anak yang
tidak mampu melakukan penyesuaian terhadap berbagai perubahan sosial yang ada.
d. Media Elektronik dan Cetak.
Kedua media ini sangat berpengaruh
terhadap pendidikan, tingkah laku dan kepribadian anak. Kalau orang tua tidak
berhati-hati dan waspada terhadap kedua media ini. Tidak jarang anak-anak akan
tumbuh sebagai mana yang ia peroleh dari kedua media ini.
e. Radio dan
Televisi
Dari sisi lain, radio dan televisi
sebagai sumber berita, wahana penebar wacana baru, menimba ilmu pengetahuan dan
menanamkan pola pikir pada anak. Namun kedua media tersebut bisa menimbulkan
pengaruh negatif terhadap
kepribadian anak misalnya melalui tayangan film-film horor atau mistik
Menampilkan orang-orang yang tidak menutup aurat dan mengajak anak-anak untuk
hidup penuh romantis atau berduaan antara wanita dan laki-laki. Lebih parah
lagi, film-film sejenis itu banyak ditayangkan dan cukup banyak diminati oleh
kalangan muda dan orang dewasa.
Acara televisi
seperti itu sangat berbahaya. Ia dapat menghancurkan kepribadian dan akhlak
anak, sehingga para pemuda menjadi generasi yang labil dan lemah, tidak
memiliki kepribadian.
f. Internet.
Media ini telah menyumbangkan dampak
negatif, sebab bahaya yang timbul dari internet lebih banyak dari pada manfaatnya. Bahkan media ini sudah mengenyampingkan nilai kemuliaan
dan kesucian dalam kamus kehidupan manusia. Misalnya, ada suatu situs khusus
yang menampilkan berbagai gambar porno, sehingga dapat menjerat setiap anak
dengan berbagai macam perbuatan keji dan kotor. Akibat yang ditimbulkan ialah
kehancuran.
g. Majalah dan
Cerpen Anak
Majalah dan
buku-buku cerita sangat berperan penting dalam membentuk pola pikir dan
ideologi anak. Sementara itu, majalah yang beredar baik majalah anak-anak
maupun majalah remaja, isinya banyak ditonjolkan adalah syahwat dan hidup
konsumtif. Pengaruh majalah tersebut sangat besar dalam mempengaruhi generasi
muda, sehingga banyak kita temui gaya hidup dan pola pikir mereka meniru dengan
yang mereka dapatkan dari majalah. Oleh sebab itu, majalah dan buku-buku cerita
memiliki peran yang sangat urgen, memiliki pengaruh sangat signifikan dalam
membentuk pola pikir dan tingkah laku serta pendidikan anak. Anak-anak sangat
gemar dan tertarik dengan berbagai kisah, karena kisah mengandung daya tarik,
hiburan, lelucon, kepahlawanan, amanah, dan kesatriaan.
h. Komik dan
Novel.
Komik banyak
digandrungi oleh anak-anak kecil atau
remaja, bahkan orang dewasa. Namun bacaan ini, sekarang banyak memuat
gambar-gambar yang tidak sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak.
Begitu pula novel, rata-rata berisi percintaan, dongeng palsu, cerita
legendaris, penuh dengan muatan syirik dan kekufuran, serta cerita romantika
picisan
i.
Teman dan Sahabat.
Teman memiliki peran dan pengaruh
besar dalam pendidikan, sebab teman mampu membentuk prinsip dan pemahaman yang
tidak bisa dilakukan kedua orang tua.
BAB III
HASIL OBSERVASI
1.
IDENTIFIKASI
A. IDENTITAS
SEKOLAH
NAMA SEKOLAH : SDN. No. 101778
NSS / Nomor
Statistik Sekolah : 101070106015
ALAMAT : Jalan Mesjid, Kelurahan
Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan,
Kabupaten Deli Serdang, Provinsi
Sumatera Utara
B. IDENTITAS
KEPALA SEKOLAH
NAMA :
Nurhidayah Srg. S.Ag
NIP :
195908131982012008
ALAMAT : Jln.
Kutilang No. 15 Bandar Khalifah
C. IDENTITAS
SISWA BERMASALAH
1.NAMA : Anwar
KELAS : V B
ALAMAT : Jln. Mandala
Bay Pass, G. Tengah, No. 28
MASALAH : Kesulitan dalam belajar
2.NAMA :M.
Hussein Srg
KELAS : V B
ALAMAT : Jl. Pimpinan, Gg. R7 no. 7b
MASALAH : Berperilaku bermasalah
Daftar
Pertanyaan Yang di Ajukan kepada Siswa I yang kesulitan
belajar
No
|
PertanyaanMahasiswa
|
Jawaban siswa
|
1
|
Apakah adik pernah mendapat juara dikelas?
|
Tidak pernah kak
|
2
|
Seringkah adik belajar dirumah?
|
Sering kak
|
3
|
Dimana adik biasanya belajar?
|
Diteras kak
|
4
|
Adik punya abang atau kakak?
|
Punya kak, 1 kakak dan 1 adik
|
5
|
Adik pernah diajari belajar atau
mengerjakan PR di rumah?
|
Pernah kak
|
6
|
Adik pernah minta diajari ?
|
Pernah kak,
|
7
|
Kenapa tidak suka pelajaran MM dik?
|
Gak ngerti kak
|
8
|
Kenapa gak ditanya dik sama guru?
|
Takut dimarahi kak
|
9
|
Pernah dihukum guru dik?
|
Pernah kak
|
10
|
Kenapa dihukum?
|
Gak pernah ngerjain PR dan tugas kak
|
11
|
Kenapa gak dikerjakan dik?
|
|
12
|
Apa saja kegiatan adik dirumah?
|
Nyuci piring, melipat pakaian dan kumpul dengan keluarga kak
|
13
|
Ada tidak ruang khusus adik belajar dirumah?
|
Gak ada kak
|
14
|
Bagaimana suasana rumah disaat adik belajar?
|
Tenang kak, gak ribut
|
15
|
Seringkah orang tua adik menanya tentang pelajaran atau PR adik
disekolah?
|
Sering kak
|
16
|
Pernahkah adik mendapat nilai merah?
|
Pernah kak
|
17
|
Apa pendapat orang tua dengan nilai raport adik?
|
“Belajar sungguh-sungguh dan belajar yang bagus kalo bisa rangking 1”
|
18
|
Setiap pagi siapa yang membangunkan adik?
|
Gak ada kak, Bangun sendiri kak
|
19
|
Setiap pagi sering sarapan gak? Siapa yang masak dik?
|
Sering kak, mamak
|
20
|
Berapa uang jajan adik dikasi orang tua dik? Apakah ditabung?
|
Kadang 2000 atau 5000 kak, tidak kak
|
21
|
Adik berangkat sekolah diantar?
|
Tidak kak, jalan kaki
|
22
|
Apa hobby adik?
|
Main PS kak
|
23
|
Apa cita-cita adik?
|
Polisi kak,
|
Dari observasi yang saya lakukan pada siswa I yang bernama Anwar diatas
yang terlahir dalam keluarganya sebagai anak kedua dari tiga bersaudara
memiliki masalah ditingkah laku dan belajarnya. Tetapi yang lebih dominan, dia
memiliki masalah dalam belajarnya. Dalam menjawab pertanyaan dari saya, dia
tidak terlalu terbuka dan bersikap malu, apa lagi saat teman- teman nya mendekati
kami saat wawancara. Dia mengatakan yang tidak sebenarnya jika temannya
mendekat. Pada saat kami berdua saja, saya menanyakan kenapa dia berbohong pada
saat di depan temannya. Dia mengatakan bahwa dia malu. Dalam menjawab
pertanyaan saya dia agak tertutup dan pemalu. Saya menanyakan kepada guru
bagaimana sebenarnya sikap Anwar dalam belajar dan perilaku nya disekolah.
Gurunya mengatakan bahwa Anwar sebenarnya anak yang baik. Pada saat gurunya
menerangkan pelajaran, dia memperhatikan gurunya. Tetapi dia tidak fokus. Dan
dia tidak bisa mengerti pelajaran dengan
cepat. Selalu terlambat dari teman- temannya. Bahkan setiap tugas yang
diberikan gurunya tidak pernah selesai saat itu juga. Disaat saya mengobservasi
siswa ini,saya melihat bahwa perhatiannya mudah teralihkan. Dimana pada saat
guru nya menerangkan juga memberikan tugas, semua teman-teman nya bekerja, dia
malah memperhatikan gurunya yang berbicara dengan guru lain. Jadi siswa ini
termasuk siswa yang harus fokus dalam melakukan suatu pekerjaan tidak ada
gangguan lain. Karena pada saat dia berada dirumah, sudah terbiasa dengan
suasana yang nyaman dan tenang.
Ketika saya bertanya pada temannya dikelas, teman nya mengatakan bahwa
Anwar adalah anak yang nakal. Karena suka mengganggu temannya. Apalagi teman
perempuannya. Menurut hasil observasi saya, Anwar melakukan hal itu untuk
melampiaskan rasa kebosanannya yang tidak mengerti dengan pelajaran yang
diberikan guru. Dan merasa minder dengan teman-teman nya yang lain karena
paling terlambat dalam belajar dari
teman-teman lainnya.
Pada saat saya bertanya mata pelajaran apa yang tidak dia sukai, dia
menjawab Matematika. Kemudian saya tanyakan lagi kenapa dia tidak menyukai
pelajaran tersebut. Lalu dia menjawab karena Matematika sulit kak. “saya suka
gak ngerti kak”. Itu lah jawabannya. Dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa
tersebut kurang memahami konsep pelajaran yang diterimanya disekolah. Kemudian
malu bertanya sama gurunya dan takut kalau dimarahi guru. Membuatnya tetap
tidak memahami pelajaran, sedangkan
teman-temannya sudah melanjutkan kelatihan berikutnya. Begitu seterusnya
sehinggga dia menjadi murid yang terlambat dalam pembelajaran.
Dari hasil pengamatan saya dapat ditarik kesimpulan bahwa ada dua hal
yang menyebabkan sianak terlambat dalam belajar. Pertama, karena faktor dari
keluarga. Yaitu tuntutan dari orang tua yang ingin anak nya menjadi ranking 1,
tetapi kurang memfatilitasi si anak. Dari segi alat- alat sekolah yang tidak
lengkap. Membuat si anak jadi malas dalam belajar dan mengerjakan
tugas-tugasnya. Kedua, karena faktor
lingkungan dimana si anak selalu bergaul dengan orang- orang dilingkungan yang
suka bermain PS. Dimana game telah merasuki pikirannya. Dan ketagihan bermain
game membuatnya malas belajar. Setiap di sekolah jadi melamun karena memikirkan
game yang akan dimainkan nantinya. Dan tidak fokus di kelas karena pembelajaran
yang kurang asyik baginya.
Di minggu kedua saya mengobservasi anak ini,mulai tampak perubahan dalam
minat mengerjakan tugas, dia mulai bisa mengikuti temannya yang lain untuk
sama- sama mengumpulkan tugas hari itu juga. Padahal kemarin, pada observasi
yang lalu dia sangat tertinggal dan bahkan tidak selesai mengerjakan tugas.
Namun tentu saja rasa ingin bertanya jika tidak tahu masih belum tampak dalam
diri anak tersebut.
Daftar
Pertanyaan Yang Di Ajukan Kepada Anak yang Berperilaku Bermasalah
No
|
Pertanyaan mahasiswa
|
Jawaban siswa
|
1
|
Apakah adik pernah mendapatkan juara dikelas?
|
Tidak pernah kak
|
2
|
Adik pernah dimarahi guru?
|
Pernah
|
3
|
Kenapa dimarahi?
|
Main- main, kadang ribut.
|
4
|
Kenapa ribut?
|
Karna gak ada guru kak, ke kantor
|
5
|
Pernahkah adik belajar dirumah?
|
Pernah kak
|
6
|
Siapa yang mengajari adik?
|
Mamak dan ayah kak
|
7
|
Siapa yang sering mengajari adik?
|
Mamak
|
8
|
Kenapa adik tidak suka pelajaran IPS?
|
Karena banyak hapalan kak
|
9
|
Bagaimana guru yang mengajari pelajaran itu dik?
|
Gak enak kak
|
10
|
Kenapa gak enak?
|
Bosan kak, banyak membaca
|
11
|
Pernah dipukul guru dik?
|
Pernah kak
|
12
|
Apa aja yang dipukul? Sakit gak dik?
|
Tangan kak, sakit
|
11
|
Seringkah adik kumpul dengan keluarga?
|
Sering
|
12
|
Bagaimana dirumah dik?
|
Biasa aja kak
|
13
|
Biasanya kalo ngumpul dalam acara apa?
|
Nonton tv kak
|
14
|
Seringkah nonton bareng? Film apa dik?
|
Sering kak, YKS kak
|
15
|
Apakah ayah dan ibu sering dirumah?
|
Sering kak
|
16
|
Seringkah orang tua adik mengingatkan adik untuk belajar?
|
Nggak kak
|
17
|
Pernahkah adik dimarahi dirumah?
|
Pernah kak
|
18
|
Kenapa dimarahi
|
Karena melawan gak dikasi keluar untuk main-main
|
19
|
Siapa yang mengantar adik kesekolah?
|
Ayah kak
|
20
|
Sebelum berangkat sering sarapan gak? Siapa yang masak?
|
Jarang kak,mamak kak
|
21
|
Kenapa jarang sarapan dirumah dik?
|
Bosan kak,
|
Kenapa bosan? Pengennya makan apa?
|
Tiap hari makan lontong atau bubur kak, pengennya makan nasgor buatan
mamak.
|
|
22
|
Berapa uang jajan adik sehari? Cukup gak?
|
3000 kak, kurang kak
|
23
|
Sering ditabung gak?
|
Kadang kak
|
24
|
Apa hobby adik? Berapa jam biasanya dik?
|
Main game, tiga jam kak
|
25
|
Apa cita-cita adik?
|
Polisi kak
|
Dari hasil observasi saya, terlihat bahwa anak yang bernama Hussein ini memiliki masalah dalam belajar
dan tingkah laku. Wali kelasnya juga mengakui anak ini memiliki masalah dalam belajar dan tingkah
lakunya. Menurut hasil pengamatan saya, anak ini seharusnya cukup
mendapatkan perhatian dari orang tuanya. Karena merupakan anak satu-satunya atau anak tunggal. Di sekolah si anak terlihat
memperhatikan guru, tetapi tidak fokus. Terkadang suka bercerita dengan teman
disampingnya. Kebetulan teman didekatnya yaitu anak yang berkelainan perilaku
juga. Dari situ dapat ditarik kesimpulan bahwa dia terikut atau terpengaruh
oleh teman sepermainannya. Atau bisa disebut karena faktor lingkungan juga.
Kemudian saya mendapatkan informasi
kegiatannya sehabis sekolah melalui wawancara. Setiap pulang sekolah dia selalu
main-main ke warnet lagi. Katanya dia main game lost saga. Dia di warnet selalu
main sampai 3 jam dan pulang jam 9 malam. Kemudian dimarahi oleh orang tuanya. Karena
terlalu lama pulang. Kemudian saya mengatakan padanya wajar kalau orang tuanya
marah. Karena dia anak tunggal, orang tuanya takut dia kenapa- kenapa. Karna
itu merupakan bentuk kasih sayang mereka, jika mereka marah. Dia mengakui itu
memang salah dia. Dan dia akan mencoba mengurangi kebiasaan pulang lama,
katanya.
Kebiasaan bermain ke warnet terlalu
lama dapat mempengaruhi perilaku dan kesulitan belajar anak. Kenapa? Karena
kebanyakan orang yang bermain game terlalu berlebihan, maka dia akan
menghabiskan waktunya untuk bermain game. Apa lagi jika dia kecanduan. Begitu
lah yang terjadi pada Hussein dia jadi pembangkang. Untuk memenuhi keinginannya
Itu merupakan faktor yang dapat mendukung kelainan perilaku pada anak. Dimana
pikirannya sudah teracuni oleh asyiknya bermain game, sehingga siapa yang
melarangnya akan dilawan oleh nya. Terutama orang tuanya, kadang dilawan nya.
Jika diteruskan dia bisa terikut melihat situs yang tidak sesuai umurnya.
Dari pengamatan yang saya lakukan, yang saya dapatkan dari
pengakuan siswa ini yaitu
orang tua dari anak ini kurang memperhatikan anaknya dengan penuh. Karena orang tua si anak jarang menanyakan bagaimana dengan
sekolahnya atau apakah dia dapat mengerti dengan pelajarannya di sekolah.
Pada
saat pergi sekolah pun si anak jarang sarapan dirumah, karena bosan. Orang
tuanya kurang perhatian dalam pola makan anaknya. Dimana setiap pagi orang
tuanya menyajikan makanan yang sama setiap harinya. Sehingga dia malas untuk
sarapan dirumah. Selain itu seharusnya orang tua sering bertanya kenapa sianak
malas makan, dan anak nya pengen makan apa. Dari wawancara yang saya lakukan
dengan Hussein dia pengen sekali makan nasi goreng buatan mamaknya setiap pagi.
Karena menurutnya nasi goreng buatan mamaknya enak. Itu juga merupakan
perhatian yang harus diberikan oleh orang tua kepada anak.
Setelah saya perhatikan ketika saya mewawancarai si anak, ternyata si anak
lumayan terbuka menjawab pertanyaan yang saya ajukan. Si anak tidak malu
ataupun takut ketika saya tanyakan apakah dia pernah dihukum gurunya atau tidak. Dia mau
jujur dan menceritakannya dan malah dia tersenyum menceritakan itu. Dia juga
mengakui kalau itu kesalahannnya. Dan saya memberikannya nasehat kepadanya kalau dia tau dia salah seharusnya dia
merubah tingkah lakunya itu dan tidak pernah lagi mengulanginya.
Pada
observasi yang kedua ini, Hussein telah sedikit berubah, dari yang tidak fokus
mendengarkan guru, sekarang mulai terfokus. Salah satu solusi untuk membuat
siswa ini terfokus yaitu membuat atau menyajikan metode pembelajaran yang
menyenangkan, agar si anak tidak pecah perhatiannya pada hal yang lebih
menyenangkan menurutnya. Diharapkan kepada guru agar selalu memperhatikan kebutuhan
apa sebenarnya yang harus dipenuhi untuk memberikan ilmu kepada si siswanya.
2. SOLUSI YANG DIBERIKAN GURU
Langkah-langkah dalam pemberian layanan kompensasi adalah sebagai berikut:
1. Guru memahami dan memastikan bahwa murid memiliki pengetahuan faktual yang
diperlukan dalam mempelajari bahan ajaran.
2. Guru membatasi jumlah informasi baru kepada hal-hal yang tercantum pada
bahan atau unit ajaran dan sampaikan sedikit demi sedikit. Jika perlu gunakan
sistem jembatan keledai. Maksudnya pelan-pelan dalam memberikan informasi baru
kepada si anak, dan lihat apakah anak mengerti, jika belum ulangi lagi, jika
sudah teruskan ke materi selanjutnya.
3. Guru menyajikan informasi secara jelas tentang apa yang harus murid
pelajari.
4. Guru menyatakan secara eksplisit bahwa informasi yang diajarkan berkaitan dengan informasi yang
telah dimiliki murid (intuisi atau
rangsangan ke pengalaman siswa tersebut)
5. Jika murid sudah mampu menguasai unit-unit kecil, perkenalkan dia kepada unit-unit yang lebih
besar.
6. Guru menyiapkan pengalaman ulang untuk memperkuat informasi baru dalam
ingatan murid
7. Guru melakukan drill dan latihan yang paling efektif, jika perlu
minta murid mengatakan dan menuliskan apa yang dia lihat dan dengar.
Selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru dan orang
tua dalam menangani masalah ini.
1. Memberikan
perhatian dan kesempatan-kesempatan yang sepadan, selaras sesuai dengan kebutuhannya.
2. Khususnya
bagi orang tua, terimalah kelemahan yang dimiliki anak dengan kesabaran,
tanggung jawab untuk membimbingnya.
3. Maafkan dan
jangan dimaki, berilah motivasi atau dorongan sebagai pemacu semangat mereka.
4.
Jangan
sekali-kali memberi anak cap bodoh karena itu akan menjadi beban baginya.
5.
Selalu
berprasangka baik terhadap anak.
6.
Dekatilah
dan menjadi teman curhat setia bagi mereka.
7.
Pergunakanlah
Metode Bimbingan yang sesuai dengan kebutuhannya.
8. Berikan pujian dan hadiah atau reward kepada si anak jika ia melakukan
hal yang baik dan benar, serta jika ia mau belajar dengan sungguh-sungguh.
9. Pastikan perlengkapan dan peralatan anak untuk sekolah selalu lengkap
agar ia tidak malas dan merasa tidak di support oleh orang tuanya.
10. Pastikan bahwa orang tuanya menemani si anak belajar dirumah, melalui
komunikasi langsung antara guru dan orang tua si anak.
BAB IV
PENUTUP
1.Kesimpulan
Kesulitan belajar adalah keragaman kelompok yang mengalami gangguan yang diwujudkan dalam
kesulitan-kesulitan yang signifikan yang dapat menimbulkan gangguan proses
belajar.
Faktor-faktor yang menimbulkan kesulitan belajar dikelompokkan kedalam dua kategori utama,
yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi minimal brain
dysfunction (ketidak berfungsian minimal otak), kelemahan perceptual, malas belajar, kelemahan dalam membaca (dyslexia), dan bawaan. Sedangkan faktor
Ekstern (dari luar diri anak) yaitu lingkungan yang tidak mendukung, beban
pikiran karena masalah dengan keluarga, tidak adanya atau kurangnya perhatian
dari orang tua juga keluarga dan tidak adanya bimbingan atau pengarahan.
Dari kasus
yang penulis temukan di lapangan, faktor yang mempengaruhi kesulitan siswa yang bersangkutan adalah faktor pola asuh
keluarga yang salah dan tidak adanya bimbingan atau pengarahan di rumah.
Bimbingan yang telah diberikan guru belum membuahkan hasil. Karena anak masih
sulit untuk belajar dengan tekun di rumah. Sebaik apapun usaha yang dilakukan
oleh guru, namun yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu bimbingan adalah
anak itu sendiri.
3. Saran
Sebagai
calon guru SD yang dituntut menjadi guru yang profesional, kita juga harus
menguasai Bimbingan dan Konseling.
Mengetahui
fungsi- fungsi dari Bimbingan dan Konseling. Selain itu prinsip- prinsipnya juga harus dipahami. Agar pada saat anak
mengalami masalah, guru dapat membantu untuk membimbing anak tersebut
menuntaskan permasalahannya.
Dimana
guru kelas biasanya merangkap bertugas sebagai guru Bimbingan dan Konseling di SD di tempat ia bertugas. Diharapkan makalah penelitian ini dapat menjadi
bacaan yang bermanfaat. Dan semoga solusi yang di tuliskan diatas dapat
diimplementasikan oleh saya dan juga pembaca untuk kedepannya.
LAMPIRAN
A. Identitas
siswa
Ø Nama
: Anwar
Ø Jenis
Kelamin :Laki-laki
Ø Kelas : V B
Ø Tempat
/ Tanggal Lahir : Medan/ 3 Februari 2003
Ø Suku
Bangsa : Minang
Ø Agama
: Islam
Ø Tinggal
bersama : Orang tua
Ø Posisi
siswa dalam keluarga : Anak ke 2 dari 3 orang bersaudara
Ø Cita
cita : Polisi
B. Identitas
Orang Tua
·
Ayah
Ø Nama
: Herwanto
Ø Pekerjaan
: Wiraswasta
Ø Pendidikan
: Tidak sekolah
Ø Alamat : Jln. Mandala Bay Pass, G. Tengah No. 28
·
Ibu
Ø Nama
: Annur Rosidah Hsb
Ø Pekerjaan
: Ibu Rumah Tanggad
Ø Pendidikan
: SMP
Ø Alamat
: Jln. Mandala Bay Pass, G. Tengah No. 28
C. Kondisi
Fisik
Ø Penyakit
yang sering diderita :demam
Ø Kondisi
Badan : Utuh
BIODATA
SISWA II
A. Identitas
siswa
Ø Nama
: M. Hussein Srg
Ø Jenis
Kelamin : Laki-laki
Ø Kelas : V B
Ø Tempat
/ Tanggal Lahir : Medan/ 18 Juli 2002
Ø Suku
Bangsa : Batak
Ø Agama
: Islam
Ø Tinggal
bersama : Orang tua
Ø Posisi
siswa dalam keluarga : Anak 1 dari 1 bersaudara
Ø Cita
cita : Polisi
B. Identitas
Orang Tua
·
Ayah
Ø Nama
: Nizamuddin Srg
Ø Pekerjaan
: Wiraswasta (Sopir pribadi)
Ø Pendidikan
: S1
Ø Alamat : Jl. Pimpinan Gg. R7 no. 7b
·
Ibu
Ø Nama
: Eka Aisyah
Ø Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Ø Pendidikan
: SMA
Ø Alamat
: Jl. Pimpinan Gg. R7 no. 7b
C. Kondisi
Fisik
Ø Penyakit
yang sering diderita :Demam
Ø Kondisi
Badan : Utuh
ANGKET
Daftar
Pertanyaan Yang di Ajukan kepada Siswa pertama ( I ) yang kesulitan
belajar
No
|
PertanyaanMahasiswa
|
Jawaban siswa
|
1
|
Apakah adik pernah mendapat juara dikelas?
|
Tidak
|
2
|
Seringkah adik belajar dirumah?
|
Sering
|
3
|
Dimana biasanya adik belajar dirumah?
|
Di teras
|
4
|
Adik punya abang atau kakak?
|
Punya kak,
|
5
|
Berapa?
|
Kakak 1, dan adik 1
|
6
|
Adik pernah diajari belajar atau mengerjakan PR di rumah?
|
Pernah
|
7
|
Adik pernah minta diajari?
|
Pernah
|
8
|
Kenapa tidak suka pelajaran MM dik?
|
Sulit kak,
|
9
|
Kalo susah kenapa tidak ditanya sama guru?
|
Gak ngerti kak, takut dimarahi guru
|
10
|
Pernah dihukum guru dik? Kenapa dihukum dik?
|
Pernah, karena gak pernah ngerjain PR dan tugas sekolah kak
|
11
|
Apa saja kegiatan adik di rumah?
|
Nyuci piring, mengangkat pakaian dan kumpul-kumpul keluarga kak
|
12
|
Ada tidak ruang khusus adik belajar dirumah?
|
Gak ada kak
|
13
|
Bagaimana suasana rumah disaat adik belajar?
|
Tenang, gak ribut kak,
|
14
|
Seringkah orangtua adik bertanya tentang pelajaran atau PR adik di
sekolah?
|
Sering kak
|
15
|
Apa pendapat mereka tentang nilai adik?
|
Belajar sungguh-sungguh lagi
|
16
|
Pernahkah adik mendapat nilai merah?
|
Pernah kak
|
17
|
Apa pendapat orang tua adik dengan nilai dan raport adik?
|
“Belajar yang bagus, kalo bisa dapat ranking 1
|
18
|
Setiap pagi siapa yang membangunkan adik?
|
Bangun sendiri
|
19
|
Setiap pagi sering sarapan gak? Siapa yang masak dik?
|
Sering kak, mamak
|
20
|
Berapa uang jajan adik diberi oleh orangtua ditabung untuk
|
Kadang 2000 atau 5000 rupiah kak,
|
21
|
Adik berangkat kesekolah diantar?
|
Tidak kak, Jalan kaki,
|
22
|
Apa hobby adik?
|
Main PS
|
23
|
Apa cita-cita adik?
|
Polisi kak
|
Daftar
Pertanyaan Yang Di Ajukan Kepada Anak yang Berperilaku
bermasalah
No
|
Pertanyaan mahasiswa
|
Jawaban siswa
|
1
|
Apakah adik pernah mendapat juara di kelas?
|
Tidak pernah kak
|
2
|
Adik pernah dimarahi guru?
|
Pernah
|
3
|
Kenapa dimarahi guru?
|
Main- main dan ribut kak,
|
4
|
Kenapa adik ribut?
|
Karena guru gak ada kak, pigi ke kantor
|
5
|
Pernahkah adik belajar dirumah?
|
Pernah
|
6
|
Siapa yang mengajari?
|
Mamak dan ayah kak
|
7
|
Siapa yang sering mengajari adik?
|
Mamak kak
|
8
|
Kenapa adik tidak suka pelajaran IPS?
|
Banyak hapalan kak
|
9
|
Bagaimana guru yang mengajari pelajaran itu dik?
|
Gak enak kak
|
10
|
Kenapa?
|
Gak tau kak
|
11
|
Pernah dipukul guru dik? Kenapa?
|
Pernah kak, karena PR gak siap kak
|
12
|
Apa aja yang dipukul dik?
|
Tangan kak,
|
13
|
Sakit gak dik?
|
Sakit kak
|
14
|
Seringkah adik kumpul dengan keluarga?
|
Sering
|
15
|
Bagaimana dirumah dik?
|
Biasa aja kak
|
16
|
Biasanya kalo ngumpul ngapain aja dik?
|
Nonton TV
|
17
|
Seringkah nonton bareng?
|
Sering kak
|
18
|
Apakah ayah dan ibu sering dirumah?
|
Sering kak
|
19
|
Seringkah orang tua adik mengingatkan adik belajar dirumah?
|
Gak kak
|
20
|
Pernahkah adik dimarahi dirumah?
|
Pernah kak
|
21
|
Kenapa dimarahi?
|
Melawan kak, karna gak dikasi
main-main dari siang sampai jam 9 malam kak
|
22
|
Siapa yang mengantar adik kesekolah?
|
Ayah
|
23
|
Sebelum berangkat sekolah sering sarapan gak?
|
Jarang kak, kadang malas kak,bosan tapi dipaksa
|
24
|
Siapa yang masak sarapannya?
|
Mamak kak
|
25
|
Berapa uang jajan adik sehari?
|
3000 kak
|
26
|
Sering ditabung gak?
|
Kadang kak
|
27
|
Apa hobby adik?
|
Main game sampai 3 jam
|
28
|
Apa cita-cita adik?
|
Polisi kak
|
is
NIM
.
1131111032
[1]Buku bahan ajar BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR, oleh Dra.
Rosliana S. M.Pd
LAMPIRAN FOTO OBSERVASI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar