Sabtu, 27 Februari 2016

Laporan Observasi BK di SD

LAPORAN HASIL OBSERVASI BIMBINGAN KONSELING
di SD NEGERI No. 101778 Jalan Mesjid, Kelurahan Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara
D
I
S
U
                                                                                 S                           
U
N
OLEH
RARA SINTIA LUBIS
1131111032

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
 UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2013/2014

KATA PENGANTAR

Pertama dan yang paling utama, penulis memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT. Karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan laporan Observasi ini sesuai  waktu yang telah ditentukan.
Penulis sangat berterima kasih kepada pihak sekolah yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan observasi ini di sekolah tersebut, khususnya bagi Kepala Sekolah, wali kelas dan siswa yang saya observasi, karena atas kerja sama yang baik saya bisa mengerjakan laporan ini.
Laporan ini disusun dalam  rangka memenuhi salah satu  tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling. Observasi ini dilaksanakan pada tanggal 3, 10 dan 17 Mei 2013.Observasi ini dilakukan di SD Negeri No. 101778 Jalan Mesjid, Kel. Medan Estate Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.
Demikian kata pengantar ini penulis goreskan, penulis menyadari bahwa banyak kesalahan-kesalahan, kekurangan, dan kekeliruan yang terdapat didalamnya. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan  kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, semoga laporan ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca nantinya.


Medan,         Mei 2014
Penulis


Rara Sintia Lubis
NIM . 1131111032

 DAFTAR ISI
           
Kata  Pengantar................................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................................. ii
Bab I Pendahuluan.............................................................................................................. 1
1.      Latar Belakang........................................................................................................ 1
2.      Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
3.      Tujuan...................................................................................................................... 2
4.      Manfaat .................................................................................................................. 2
5.      Metode  Penelitian................................................................................................... 3
6.      Waktu dan Tempat.................................................................................................. 3
Bab II Landasan Teori......................................................................................................... 4
1.      Pengertian Anak Kesulitan Belajar.......................................................................... 5
2.      Faktor-Faktor yang Menimbulkan Kesulitan Belajar.............................................. 8
Bab III Hasil Observasi....................................................................................................... 11
1.      Identifikasi.............................................................................................................. 11
2.      Solusi yang Diberikan Guru.................................................................................... 17
Bab IV Penutup................................................................................................................... 19
1.      Kesimpulan ............................................................................................................. 19
2.      Saran ....................................................................................................................... 19
Lampiran.............................................................................................................................. 20
BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Setiap individu mempunyai kemampuan diri masing-masing, mempunyai karakter, kepribadian, masalah masing-masing. Mulai dari yang cepat memahami pelajaran, hingga yang lambat. Mulai dari siswa yang berprestasi, hingga anak selalu bermasalah.
Pada setiap kelas di Sekolah Dasar tidak jarang dijumpai peserta didik yang bermasalah baik dalam hal interaksi dengan sesama temannya, maupun dalam hal belajar. Mereka dapat dikategorikan sebagai kelompok yang menuntut layanan bimbingan yang khusus. Temuan lapangan Sunaryo dkk dalam Sunaryo menunjukkan bahwa masalah-masalah siswa sekolah dasar menyangkut aspek perkembangan fisik, kognitif, pribadi, dan sosial.
Adanya rentang keragaman individual siswa yang amat lebar memunculkan populasi khusus target layanan bimbingan, antara lain mencakup:
a)      siswa yang mengalami kesulitan belajar
b)      siswa dengan perilaku bermasalah.
Untuk itu guru SD perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang jenis-jenis data yang perlu dikumpulkan, sumber untuk memperoleh data tersebut, cara dan prosedur mendapatkan data, dan keterampilan dalam menyusun alat pengumpul data serta penggunannya. Pengetahuan dan keterampilan tersebut sangat berguna dalam mengidentifikasi peserta didik.


2.      Rumusan Masalah
Pada penelitian kali ini, penulis memfokuskan pada siswa yang mengalami kesulitan belajar dan anak yang berperilaku bermasalah di kelas V B SD Negeri No.101778 Jalan Mesjid, Kelurahan Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.
3.      Tujuan
Tujuan diadakannya observasi ini adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasi peserta didik yang bermasalah, baik dalam pelajaran dan perilakunya. Kemudian penulis pun memberikan beberapa solusi terhadap si anak dalam menyelesaikan masalah tersebut, dengan tujuan membantu si siswa untuk kearah yang lebih baik lagi sehingga termotivasi untuk lebih baik lagi di kelasnya.
4.      Manfaat
Laporan ini sangat bermanfaat sekali bagi penulis, karena:
a)      Memberikan kesempatan kepada penulis untuk mempelajari, mengamati, dan mengkaji suatu permasalahan yang dihadapi oleh siswa di SD.
b)      Memberikan kesempatan kepada mahasiswa (penulis) untuk lebih mengenal calon anak didiknya dalam berbagai aspek yang ada dalam diri mereka dan masalah yang mereka hadapi, khususnya anak yang berkesulitan belajar dan perilaku bermasalah.
c)      Sebagai pedoman untuk pembelajaran.
d)     Sebagai motivasi untuk melakukan suatu observasi, wawancara atau membaca buku-buku yang berhubungan dengan permasalahan anak atau siswa.
e)      Sebagai pengalaman yang sangat berharga dalam implementasi Bimbingan Konseling ke lapangan dengan menghadapi siswa-siswi langsung ke sekolahnya.


Tidak hanya bagi penulis, laporan ini juga bermanfaat bagi pembaca, karena:
a)      Mengetahui akan masalah yang dihadapi seorang siswa yang mungkin kita tidak menyadarinya.
b)      Lebih mendekatkan pembaca khususnya orang tua dengan anaknya, dengan memberikan perhatian, kesempatan dan motivasi bagi mereka.
c)      Menumbuhkan rasa ingin tahu dan kepedulian akan masalah yang dihadapi oleh siswa.
5.      Metode Penelitian
Dalam melakukan observasi ini, penulis menggunakan berbagai macam teknik, diantaranya
·         Angket
·         dokumen, dan
·         wawancara.
6.      Waktu dan Tempat
Penulis melakukan 3 kali kunjungan ke SDN No.101778 Jln. Mesjid, Kel. Medan Estate, Kec. Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara yakni tanggal 3, 10 dan17 Mei 2013.


BAB II
LANDASAN TEORI
Bimbingan merupakan terjemahan dari istilah Guidance dalam bahasa Inggris. Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada individu dengan menggunakan cara, prosedur dan bahan tertentu agar individu tersebut dapat mandiri, mampu memecahkan masalah yang dihadapi dan dapat mengembangkan diri sebagai personal yang unik.
Bimbingan dan Konseling merupakan pelayanan bantuan, artinya kegiatan ini harus mampu memberikan hal – hal positif kepada peserta didik, meringankan beban, mendorong semangat dan memberi penguatan, memberi alternatif dan kesempatan, memberi pencerahan dan kesejukan serta mendorong dan membela terwujudnya hak dan kepentingan serta kewajiban peserta didik dengan cara yang tepat. Semuanya itu diarahkan bagi terpecahnya permasalahan-permasalahan dan terselenggaranya perkembangan peserta didik secara optimal.[1]
Adapun beberapa fungsi bimbingan konseling di SD, antara lain:
a.       Fungsi Pemahaman
b.      Fungsi Pencegahan
c.       Fungsi Pengentasan
d.      Fungsi Pemelihara Pengembangan
Bimbingan dan Konseling di SD juga memiliki beberapa azas,yaitu:
a.       Azas Kerahasiaan
b.      Azas Kesukarelaan
c.       Azas Keterbukaan
d.      Azas Kekinian
e.       Azas Kemandirian
f.       Azas Kegiatan
g.      Azas Kedinamisan
h.      Azas Keterpaduan
i.        Azas Kenormatifan
j.        Azas Keahlian
k.      Azas Alih Tangan
l.        Azas Tut Wuri Handayani
Azas-azas diatas menuntut adanya perubahan kepada klien, juga kepada si  konselor berhasil untuk memberikan pelayanan bantuan kepada klien tersebut. Baik dalam masalah kesulitan belajar dan perilaku yang bermasalah.
Jenis dan bidang BK di SD yaitu:
a.       Bimbingan Pribadi
b.      Bimbingan Sosial
c.       Bimbingan Belajar, dan
d.      Bimbingan Karir
Penyesuaian terhadap situasi baru, mengembangkan kemampuan anak untuk memahami diri sendiri dan menerapkannya dalam situasi mendatang.
Bimbingan bukan lagi suatu tindakan yang bersifat hanya mengatasi setiap krisis yang dihadapi oleh anak,
tetapi juga merupakan suatu pemikiran tentang perkembangan anak sebagai pribadi dengan segala kebutuhan, minat dan kemampuan yang harus berkembang.
1.Pengertian anak kesulitan belajar
Kesulitan belajar adalah suatu kondisi dimana kompetensi atau prestasi yang dicapai tidak sesuai dengan kriteria standar yang telah ditetapkan. Kondisi yang demikian umumnya disebabkan oleh faktor biologis atau fisiologis, terutama berkenaan dengan kelainan fungsi otak yang lazim disebut sebagai kesulitan dalam belajar spesifik, serta faktor psikologis yaitu kesulitan belajar yang berkenaan dengan rendahnya motivasi dan minat belajar.
Berbagai masalah anak kesulitan belajar secara umum menyangkut kemampuan akademik dasar seperti calistung (membaca,menulis, dan berhitung). Hal ini menyebabkan anak kesulitan belajar sulit untuk diidentifikasi hingga mereka masuk sekolah dan mengalami masalah prestasi akademis. Tanda anak yang mengidap kesulitan belajar antara lain:
a.       Perkembangan terlambat Secara performance anak yang jauh tertinggal dengan teman seusianya menjadi indikator adanya kelainan perkembangan pada anak berkesulitan belajar. Perkembangan ini menyangkut keterlambatan berbahasa, misal: sulit mengerti kata -kata, sulit berbicara sesuai dengan anak sebayanya. Keterlambatan ini juga bisa dilihat dari proses pertumbuhanya, seperti terlambat berjalan atau terlambat berdiri. Hal lain, ketertinggalan dalam memahami arah,mengenal bentuk huruf, pelafalan kata atau hitungan. Hasil studi menunjukan anak yang terlambat perkembangannya juga mengalami keterlambatan di sekolah.

b.      Penampilan tak konsisten.Anak kesulitan belajar mampu melakukan soal matematika dari guru hari ini, tapi jika mendapat soal itu pada hari-hari berikutnya ia tak mampu untuk menyelesaikannya. Kesulitan ini diprediksi karena kemampuan mengingatnya yang kurang.

c.       Kehilangan minat belajar. Sebenarnya anak kesulitan belajar suka belajar, namun antusiasmenya kian berkurang begitu masuk sekolah karena mengalami gangguan pemrosesan informasi yang butuh daya ingat dan pengorganisasian informasi dalam jumlah besar. Ciri-ciri yang mudah dilihat dengan jelas: suka menunda-nunda pekerjaan, seperti mengerjakan tugas belum selesai dan mengatakan akan mengerjakannya di sekolah.

d.      Tak mencapai prestasi seperti yang diharapkan. Adanya kesenjangan antara potensi dan prestasi yang ditunjukan anak dapat menjadi ciri utama bagi yang mengalami kesulitan belajar. Misalnya, anak 8 tahun kelas tiga SD, dengan IQ 139 dengan kemampuanya bisa menguasai materi kelas 4 bahkan kelas 5 hambatan ini disebabkan ketidakmampuan belajar mandiri.

e.       Masalah tingkah laku yang menetap. Anak kesulitan belajar umumnya mempunyai masalah perilaku. Masalah perilaku ini, seperti cepat mengambek dan marah. Anak yang mengalami kesulitan persepsi visual dan bahasa akan sulit memahami dan mengingat informasi, sehingga sering terkesan sulit diatur dan kasar. Tingkah laku ini tentunya tidak disadari oleh anak. Kesulitan muncul saat anak masuk sekolah, karena sekolah secara intens menuntutnya berperilaku baik. Di sekolah mungkin ia berhasil mengendalikan diri, namun di rumah ada perubahan perilaku yang mencolok. Hal ini yang menyebabkan anak dianggap keras kepala, malas, tak peka, tak bertanggung jawab dan tak mau bekerja sama.

Karakteristik kesulitan belajar yang ditemukan pada murid kecenderungan menunjukkan kesulitan dalam hal-hal berikut :
a.      Aspek Kognitif
Yaitu murid yang menunjukkan karakteristik kesulitan dalam masalah-masalah khusus, seperti : kemampuan membaca, menulis mendengarkan, berpikir dan matematis.
b.      Aspek Bahasa
Yaitu murid yang menunjukkan karakteristik kesulitan dalam mengekspresikan diri, baik secara lisan (verbal) maupun tertulis. Dengan kata lain murid yang mengalami tuna cakap belajar dalam aspek bahasa, cenderung mengalami kesulitan dalam menerima dan memahami bahasa (bahasa reseptif ) serta dalam mengekpresikan diri secara verbal (bahasa ekspresif).
c.       Aspek motorik
Masalah motorik murupakan salah satu masalah yang dikaitkan dengan murid tuna cakap belajar yang behubungan dengan keulitan dalam keterampilan motorik-perseptual (perceptual-motorproblem) yang deperlukan untuk mengembangkan keterampilan meniru rancangan atau pola, kemampuan ini diperlukan untuk menggambar, menulis menggunakan gunting, serta sangat diperlukan koordinasi yang baik antara tangan dan mata, yang dalam banyak hal koordinasi tersebut kurang dimanfaatkan murid yang mengalami tuna cakap belajar.
d.      Aspek Sosial dan Emosi
Dua karakteristik yang sering diangkat sebagai karakteistik social-emosional murid tuna cakap belajar ialah kelabilan emosional dan keimpulsifan. Kelebihan emosional ditunjukkan sering berubahnya suasana hati dan temperamen yang menyebabkan lemahnya pengendalian terhadap dorongan-dorongan.

2. Faktor-Faktor Yang Menimbulkan Kesulitan Belajar
            Kesulitan belajar seorang siswa biasanya tampak jelas dari menurunnya prestasi belajarnya. Namun kesulitan belajar dapat dibuktikan. Dengan munculnya penyimpangan perilaku siswa seperti kesukaan berteriak-teriak didalam kelas, mengusik teman, sering tidak hadir dan sebagainya.
            Secara garis besar faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar terdiri atas dua macam :
1.      Faktor Internal Siswa
2.      Faktor Eksternal Siswa

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan Anak Secara Internal
a.        Gangguan Secara Fisik
Seperti kurang berfungsinya organ-organ perasaan, alat bicara, gangguan panca indera, cacat tubuh serta penyakit menahun.
b.      Kelemahan Mental
Baik itu kelemahan yang dibawa sejak lahir maupun karena pengalaman.
c.       Kelemahan Emosional
Seperti rasa tidak aman atau kurang bisa menyesuaikan diri di lingkungan nya.
d.      Kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan dan sikap yang salah
Kebiasaan yang salah yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi karakter si anak dan agak susah untuk merobahnya.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan Anak Secara Eksternal
a.      Rumah atau Keluarga.
Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik.

b.      Sekolah.
Sekolah merupakan lingkungan baru bagi anak. Tempat bertemunya ratusan anak dari berbagai kalangan dan latar belakang yang berbeda, baik status sosial maupun agamanya. Di sekolah inilah anak akan terwarnai oleh berbagai corak pendidikan, kepribadian dan kebiasaan, yang dibawa masing-masing anak dari lingkungan dan kondisi rumah tangga yang berbeda-beda.
c.       Lingkungan sosial (faktor sosiologis)
Lingkungan sosial adalah semua perangsang dan pengaruh luar yang menimbulkan tingkah laku tertentu pada seorang anak (contohnya tidak hormat kepada guru, berbohong, mencontek, melanggar aturan atau norma-norma sosial). Semakin pesatnya kemajuan dan semakin kompleksnya masyarakat sekarang, maka semakin banyak juga anak yang tidak mampu melakukan penyesuaian terhadap berbagai perubahan sosial yang ada.
d.      Media Elektronik dan Cetak.
Kedua media ini sangat berpengaruh terhadap pendidikan, tingkah laku dan kepribadian anak. Kalau orang tua tidak berhati-hati dan waspada terhadap kedua media ini. Tidak jarang anak-anak akan tumbuh sebagai mana yang ia peroleh dari kedua media ini.
e.       Radio dan Televisi
Dari sisi lain, radio dan televisi sebagai sumber berita, wahana penebar wacana baru, menimba ilmu pengetahuan dan menanamkan pola pikir pada anak. Namun kedua media tersebut bisa menimbulkan pengaruh negatif terhadap kepribadian anak misalnya melalui tayangan film-film horor atau mistik Menampilkan orang-orang yang tidak menutup aurat dan mengajak anak-anak untuk hidup penuh romantis atau berduaan antara wanita dan laki-laki. Lebih parah lagi, film-film sejenis itu banyak ditayangkan dan cukup banyak diminati oleh kalangan muda dan orang dewasa.
Acara televisi seperti itu sangat berbahaya. Ia dapat menghancurkan kepribadian dan akhlak anak, sehingga para pemuda menjadi generasi yang labil dan lemah, tidak memiliki kepribadian.

f.       Internet.
Media ini telah menyumbangkan dampak negatif, sebab bahaya yang timbul dari internet lebih banyak dari pada manfaatnya. Bahkan media ini sudah mengenyampingkan nilai kemuliaan dan kesucian dalam kamus kehidupan manusia. Misalnya, ada suatu situs khusus yang menampilkan berbagai gambar porno, sehingga dapat menjerat setiap anak dengan berbagai macam perbuatan keji dan kotor. Akibat yang ditimbulkan ialah kehancuran.
g.      Majalah dan Cerpen Anak
Majalah dan buku-buku cerita sangat berperan penting dalam membentuk pola pikir dan ideologi anak. Sementara itu, majalah yang beredar baik majalah anak-anak maupun majalah remaja, isinya banyak ditonjolkan adalah syahwat dan hidup konsumtif. Pengaruh majalah tersebut sangat besar dalam mempengaruhi generasi muda, sehingga banyak kita temui gaya hidup dan pola pikir mereka meniru dengan yang mereka dapatkan dari majalah. Oleh sebab itu, majalah dan buku-buku cerita memiliki peran yang sangat urgen, memiliki pengaruh sangat signifikan dalam membentuk pola pikir dan tingkah laku serta pendidikan anak. Anak-anak sangat gemar dan tertarik dengan berbagai kisah, karena kisah mengandung daya tarik, hiburan, lelucon, kepahlawanan, amanah, dan kesatriaan.
h.      Komik dan Novel.
Komik banyak digandrungi oleh anak-anak kecil atau remaja, bahkan orang dewasa. Namun bacaan ini, sekarang banyak memuat gambar-gambar yang tidak sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak. Begitu pula novel, rata-rata berisi percintaan, dongeng palsu, cerita legendaris, penuh dengan muatan syirik dan kekufuran, serta cerita romantika picisan
i.        Teman dan Sahabat.
Teman memiliki peran dan pengaruh besar dalam pendidikan, sebab teman mampu membentuk prinsip dan pemahaman yang tidak bisa dilakukan kedua orang tua.




BAB III
HASIL OBSERVASI
1.             IDENTIFIKASI

A.    IDENTITAS SEKOLAH

NAMA SEKOLAH                           : SDN. No. 101778
NSS / Nomor Statistik  Sekolah         : 101070106015
ALAMAT                                           : Jalan Mesjid, Kelurahan
                                                              Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan,
                                                              Kabupaten Deli Serdang, Provinsi
                                                              Sumatera Utara


B.     IDENTITAS KEPALA SEKOLAH

NAMA                                                : Nurhidayah Srg. S.Ag
NIP                                                     : 195908131982012008
ALAMAT                                           : Jln. Kutilang No. 15 Bandar Khalifah



C.    IDENTITAS SISWA BERMASALAH

1.NAMA                                             : Anwar
   KELAS                                            : V B
   ALAMAT                                        : Jln. Mandala Bay Pass, G. Tengah, No. 28
   MASALAH                                     : Kesulitan dalam belajar

2.NAMA                                             :M. Hussein Srg
   KELAS                                            : V B
   ALAMAT                                        : Jl. Pimpinan, Gg. R7 no. 7b
   MASALAH                                     : Berperilaku bermasalah








Daftar Pertanyaan Yang di Ajukan kepada Siswa I yang kesulitan belajar
No
PertanyaanMahasiswa
Jawaban siswa
1
Apakah adik pernah mendapat juara dikelas?
Tidak pernah kak
2
Seringkah adik belajar dirumah?
Sering kak
3
Dimana adik biasanya belajar?
Diteras kak
4
Adik punya abang atau kakak?
Punya kak, 1 kakak dan 1 adik
5
Adik pernah diajari  belajar atau mengerjakan PR di rumah?
Pernah kak
6
Adik pernah minta diajari ?
Pernah kak,
7
Kenapa tidak suka pelajaran MM dik?
Gak ngerti kak
8
Kenapa gak ditanya dik sama guru?
Takut dimarahi kak
9
Pernah dihukum guru dik?
Pernah kak
10
Kenapa dihukum?
Gak pernah ngerjain PR dan tugas kak
11
Kenapa gak dikerjakan dik?
12
Apa saja kegiatan adik dirumah?
Nyuci piring, melipat pakaian dan kumpul dengan keluarga kak
13
Ada tidak ruang khusus adik belajar dirumah?
Gak ada kak
14
Bagaimana suasana rumah disaat adik belajar?
Tenang kak, gak ribut
15
Seringkah orang tua adik menanya tentang pelajaran atau PR adik disekolah?
Sering kak
16
Pernahkah adik mendapat nilai merah?
Pernah kak
17
Apa pendapat orang tua dengan nilai raport adik?
“Belajar sungguh-sungguh dan belajar yang bagus kalo bisa rangking 1”
18
Setiap pagi siapa yang membangunkan adik?
Gak ada kak, Bangun sendiri kak
19
Setiap pagi sering sarapan gak? Siapa yang masak dik?
Sering kak, mamak
20
Berapa uang jajan adik dikasi orang tua dik? Apakah ditabung?
Kadang 2000 atau 5000 kak, tidak kak
21
Adik berangkat sekolah diantar?
Tidak kak, jalan kaki
22
Apa hobby adik?
Main PS kak
23
Apa cita-cita adik?
Polisi kak,
Dari observasi yang saya lakukan pada siswa I yang bernama Anwar diatas yang terlahir dalam keluarganya sebagai anak kedua dari tiga bersaudara memiliki masalah ditingkah laku dan belajarnya. Tetapi yang lebih dominan, dia memiliki masalah dalam belajarnya. Dalam menjawab pertanyaan dari saya, dia tidak terlalu terbuka dan bersikap malu, apa lagi saat teman- teman nya mendekati kami saat wawancara. Dia mengatakan yang tidak sebenarnya jika temannya mendekat. Pada saat kami berdua saja, saya menanyakan kenapa dia berbohong pada saat di depan temannya. Dia mengatakan bahwa dia malu. Dalam menjawab pertanyaan saya dia agak tertutup dan pemalu. Saya menanyakan kepada guru bagaimana sebenarnya sikap Anwar dalam belajar dan perilaku nya disekolah. Gurunya mengatakan bahwa Anwar sebenarnya anak yang baik. Pada saat gurunya menerangkan pelajaran, dia memperhatikan gurunya. Tetapi dia tidak fokus. Dan dia tidak bisa mengerti pelajaran dengan  cepat. Selalu terlambat dari teman- temannya. Bahkan setiap tugas yang diberikan gurunya tidak pernah selesai saat itu juga. Disaat saya mengobservasi siswa ini,saya melihat bahwa perhatiannya mudah teralihkan. Dimana pada saat guru nya menerangkan juga memberikan tugas, semua teman-teman nya bekerja, dia malah memperhatikan gurunya yang berbicara dengan guru lain. Jadi siswa ini termasuk siswa yang harus fokus dalam melakukan suatu pekerjaan tidak ada gangguan lain. Karena pada saat dia berada dirumah, sudah terbiasa dengan suasana yang nyaman dan tenang.  
Ketika saya bertanya pada temannya dikelas, teman nya mengatakan bahwa Anwar adalah anak yang nakal. Karena suka mengganggu temannya. Apalagi teman perempuannya. Menurut hasil observasi saya, Anwar melakukan hal itu untuk melampiaskan rasa kebosanannya yang tidak mengerti dengan pelajaran yang diberikan guru. Dan merasa minder dengan teman-teman nya yang lain karena paling terlambat  dalam belajar dari teman-teman lainnya.
Pada saat saya bertanya mata pelajaran apa yang tidak dia sukai, dia menjawab Matematika. Kemudian saya tanyakan lagi kenapa dia tidak menyukai pelajaran tersebut. Lalu dia menjawab karena Matematika sulit kak. “saya suka gak ngerti kak”. Itu lah jawabannya. Dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa tersebut kurang memahami konsep pelajaran yang diterimanya disekolah. Kemudian malu bertanya sama gurunya dan takut kalau dimarahi guru. Membuatnya tetap tidak memahami pelajaran,  sedangkan teman-temannya sudah melanjutkan kelatihan berikutnya. Begitu seterusnya sehinggga dia menjadi murid yang terlambat dalam pembelajaran.
Dari hasil pengamatan saya dapat ditarik kesimpulan bahwa ada dua hal yang menyebabkan sianak terlambat dalam belajar. Pertama, karena faktor dari keluarga. Yaitu tuntutan dari orang tua yang ingin anak nya menjadi ranking 1, tetapi kurang memfatilitasi si anak. Dari segi alat- alat sekolah yang tidak lengkap. Membuat si anak jadi malas dalam belajar dan mengerjakan tugas-tugasnya.  Kedua, karena faktor lingkungan dimana si anak selalu bergaul dengan orang- orang dilingkungan yang suka bermain PS. Dimana game telah merasuki pikirannya. Dan ketagihan bermain game membuatnya malas belajar. Setiap di sekolah jadi melamun karena memikirkan game yang akan dimainkan nantinya. Dan tidak fokus di kelas karena pembelajaran yang kurang asyik baginya.
Di minggu kedua saya mengobservasi anak ini,mulai tampak perubahan dalam minat mengerjakan tugas, dia mulai bisa mengikuti temannya yang lain untuk sama- sama mengumpulkan tugas hari itu juga. Padahal kemarin, pada observasi yang lalu dia sangat tertinggal dan bahkan tidak selesai mengerjakan tugas. Namun tentu saja rasa ingin bertanya jika tidak tahu masih belum tampak dalam diri anak tersebut.


Daftar Pertanyaan Yang Di Ajukan Kepada Anak yang Berperilaku Bermasalah

No
Pertanyaan mahasiswa
Jawaban siswa
1
Apakah adik pernah mendapatkan juara dikelas?
Tidak  pernah kak
2
Adik pernah dimarahi guru?
Pernah
3
Kenapa dimarahi?
Main- main, kadang ribut.
4
Kenapa ribut?
Karna gak ada guru kak, ke kantor
5
Pernahkah adik belajar dirumah?
Pernah kak
6
Siapa yang mengajari adik?
Mamak dan ayah kak
7
Siapa yang sering mengajari adik?
Mamak
8
Kenapa adik tidak suka pelajaran IPS?
Karena banyak hapalan kak
9
Bagaimana guru yang mengajari pelajaran itu dik?
Gak enak kak
10
Kenapa gak enak?
Bosan kak, banyak membaca
11
Pernah dipukul guru dik?
Pernah kak
12
Apa aja yang dipukul? Sakit gak dik?
Tangan kak, sakit
11
Seringkah adik kumpul dengan keluarga?
Sering
12
Bagaimana dirumah dik?
Biasa aja kak
13
Biasanya kalo ngumpul dalam acara apa?
Nonton tv kak
14
Seringkah nonton bareng? Film apa dik?
Sering kak, YKS kak
15
Apakah ayah dan ibu sering dirumah?
Sering kak
16
Seringkah orang tua adik mengingatkan adik untuk belajar?
Nggak kak
17
Pernahkah adik dimarahi dirumah?
Pernah kak
18
Kenapa dimarahi
Karena melawan gak dikasi keluar untuk main-main
19
Siapa yang mengantar adik kesekolah?
Ayah kak
20
Sebelum berangkat sering sarapan gak? Siapa yang masak?
Jarang kak,mamak kak
21
Kenapa jarang sarapan dirumah dik?
Bosan kak,
Kenapa bosan? Pengennya makan apa?
Tiap hari makan lontong atau bubur kak, pengennya makan nasgor buatan mamak.
22
Berapa uang jajan adik sehari? Cukup gak?
3000 kak, kurang kak
23
Sering ditabung gak?
Kadang kak
24
Apa hobby adik? Berapa jam biasanya dik?
 Main game, tiga jam kak
25
Apa cita-cita adik?
Polisi kak

Dari hasil observasi saya, terlihat bahwa anak yang bernama Hussein ini memiliki masalah dalam belajar dan tingkah laku. Wali kelasnya juga mengakui anak ini memiliki masalah dalam belajar dan tingkah lakunya. Menurut hasil pengamatan saya, anak ini seharusnya cukup mendapatkan perhatian dari orang tuanya. Karena merupakan anak satu-satunya atau anak tunggal. Di sekolah si anak terlihat memperhatikan guru, tetapi tidak fokus. Terkadang suka bercerita dengan teman disampingnya. Kebetulan teman didekatnya yaitu anak yang berkelainan perilaku juga. Dari situ dapat ditarik kesimpulan bahwa dia terikut atau terpengaruh oleh teman sepermainannya. Atau bisa disebut karena faktor lingkungan juga.
Kemudian saya mendapatkan informasi kegiatannya sehabis sekolah melalui wawancara. Setiap pulang sekolah dia selalu main-main ke warnet lagi. Katanya dia main game lost saga. Dia di warnet selalu main sampai 3 jam dan pulang jam 9 malam. Kemudian dimarahi oleh orang tuanya. Karena terlalu lama pulang. Kemudian saya mengatakan padanya wajar kalau orang tuanya marah. Karena dia anak tunggal, orang tuanya takut dia kenapa- kenapa. Karna itu merupakan bentuk kasih sayang mereka, jika mereka marah. Dia mengakui itu memang salah dia. Dan dia akan mencoba mengurangi kebiasaan pulang lama, katanya.
Kebiasaan bermain ke warnet terlalu lama dapat mempengaruhi perilaku dan kesulitan belajar anak. Kenapa? Karena kebanyakan orang yang bermain game terlalu berlebihan, maka dia akan menghabiskan waktunya untuk bermain game. Apa lagi jika dia kecanduan. Begitu lah yang terjadi pada Hussein dia jadi pembangkang. Untuk memenuhi keinginannya Itu merupakan faktor yang dapat mendukung kelainan perilaku pada anak. Dimana pikirannya sudah teracuni oleh asyiknya bermain game, sehingga siapa yang melarangnya akan dilawan oleh nya. Terutama orang tuanya, kadang dilawan nya. Jika diteruskan dia bisa terikut melihat situs yang tidak sesuai umurnya.
            Dari pengamatan yang saya lakukan, yang saya dapatkan dari pengakuan siswa ini yaitu orang tua dari anak ini kurang memperhatikan anaknya dengan penuh. Karena orang tua si anak jarang menanyakan bagaimana dengan sekolahnya atau apakah dia dapat mengerti dengan pelajarannya di sekolah.
            Pada saat pergi sekolah pun si anak jarang sarapan dirumah, karena bosan. Orang tuanya kurang perhatian dalam pola makan anaknya. Dimana setiap pagi orang tuanya menyajikan makanan yang sama setiap harinya. Sehingga dia malas untuk sarapan dirumah. Selain itu seharusnya orang tua sering bertanya kenapa sianak malas makan, dan anak nya pengen makan apa. Dari wawancara yang saya lakukan dengan Hussein dia pengen sekali makan nasi goreng buatan mamaknya setiap pagi. Karena menurutnya nasi goreng buatan mamaknya enak. Itu juga merupakan perhatian yang harus diberikan oleh orang tua kepada anak.
            Setelah saya perhatikan ketika saya mewawancarai si anak, ternyata si anak lumayan terbuka menjawab pertanyaan yang saya ajukan. Si anak tidak malu ataupun takut ketika saya tanyakan apakah dia pernah dihukum gurunya atau tidak. Dia mau jujur dan menceritakannya dan malah dia tersenyum menceritakan itu. Dia juga mengakui kalau itu kesalahannnya. Dan saya memberikannya nasehat kepadanya kalau dia tau dia salah seharusnya dia merubah tingkah lakunya itu dan tidak pernah lagi mengulanginya.
            Pada observasi yang kedua ini, Hussein telah sedikit berubah, dari yang tidak fokus mendengarkan guru, sekarang mulai terfokus. Salah satu solusi untuk membuat siswa ini terfokus yaitu membuat atau menyajikan metode pembelajaran yang menyenangkan, agar si anak tidak pecah perhatiannya pada hal yang lebih menyenangkan menurutnya. Diharapkan kepada guru agar selalu memperhatikan kebutuhan apa sebenarnya yang harus dipenuhi untuk memberikan ilmu kepada si siswanya.

2.      SOLUSI  YANG DIBERIKAN GURU
Langkah-langkah dalam pemberian layanan kompensasi adalah sebagai berikut:
1.    Guru memahami dan memastikan bahwa murid memiliki pengetahuan faktual yang diperlukan dalam mempelajari bahan ajaran.
2.    Guru membatasi jumlah informasi baru kepada hal-hal yang tercantum pada bahan atau unit ajaran dan sampaikan sedikit demi sedikit. Jika perlu gunakan sistem jembatan keledai. Maksudnya  pelan-pelan dalam memberikan informasi baru kepada si anak, dan lihat apakah anak mengerti, jika belum ulangi lagi, jika sudah teruskan ke materi selanjutnya.
3.    Guru menyajikan informasi secara jelas tentang apa yang harus murid pelajari.
4.    Guru menyatakan secara eksplisit bahwa informasi yang diajarkan berkaitan dengan informasi yang telah dimiliki murid (intuisi atau rangsangan ke pengalaman siswa tersebut)
5.    Jika murid sudah mampu menguasai unit-unit kecil, perkenalkan dia kepada unit-unit yang lebih besar.
6.    Guru menyiapkan pengalaman ulang untuk memperkuat informasi baru dalam ingatan murid
7.    Guru melakukan drill dan latihan yang paling efektif, jika perlu  minta murid mengatakan dan menuliskan apa yang dia lihat dan dengar.

Selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru dan orang tua dalam menangani masalah ini.
1.    Memberikan perhatian dan kesempatan-kesempatan yang sepadan, selaras sesuai dengan kebutuhannya.
2.    Khususnya bagi orang tua, terimalah kelemahan yang dimiliki anak dengan kesabaran, tanggung jawab untuk membimbingnya.
3.    Maafkan dan jangan dimaki, berilah motivasi atau dorongan sebagai pemacu semangat mereka.
4.    Jangan sekali-kali memberi anak cap bodoh karena itu akan menjadi beban baginya.
5.    Selalu berprasangka baik terhadap anak.
6.    Dekatilah dan menjadi teman curhat setia bagi mereka.
7.    Pergunakanlah Metode Bimbingan yang sesuai dengan kebutuhannya.
8. Berikan pujian dan hadiah atau reward kepada si anak jika ia melakukan hal yang baik dan benar, serta jika ia mau belajar dengan sungguh-sungguh.
9. Pastikan perlengkapan dan peralatan anak untuk sekolah selalu lengkap agar ia tidak malas dan merasa tidak di support oleh orang tuanya. 
10. Pastikan bahwa orang tuanya menemani si anak belajar dirumah, melalui komunikasi langsung antara guru dan orang tua si anak.
BAB IV
PENUTUP
1.Kesimpulan
Kesulitan belajar adalah keragaman kelompok yang mengalami gangguan yang diwujudkan dalam kesulitan-kesulitan yang signifikan yang dapat menimbulkan gangguan proses belajar.
Faktor-faktor yang menimbulkan kesulitan belajar dikelompokkan kedalam dua kategori utama, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi minimal brain dysfunction (ketidak berfungsian minimal otak), kelemahan perceptual, malas belajar, kelemahan dalam membaca (dyslexia), dan bawaan. Sedangkan faktor Ekstern (dari luar diri anak) yaitu lingkungan yang tidak mendukung, beban pikiran karena masalah dengan keluarga, tidak adanya atau kurangnya perhatian dari orang tua juga keluarga dan tidak adanya bimbingan atau pengarahan.
Dari kasus yang penulis temukan di lapangan, faktor yang mempengaruhi kesulitan siswa yang bersangkutan adalah faktor pola asuh keluarga yang salah dan tidak adanya bimbingan atau pengarahan di rumah. Bimbingan yang telah diberikan guru belum membuahkan hasil. Karena anak masih sulit untuk belajar dengan tekun di rumah. Sebaik apapun usaha yang dilakukan oleh guru, namun yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu bimbingan adalah anak itu sendiri.
3.      Saran
          Sebagai calon guru SD yang dituntut menjadi guru yang profesional, kita juga harus menguasai Bimbingan dan Konseling. Mengetahui fungsi- fungsi dari Bimbingan dan Konseling. Selain itu  prinsip- prinsipnya juga harus dipahami. Agar pada saat anak mengalami masalah, guru dapat membantu untuk membimbing anak tersebut menuntaskan permasalahannya. Dimana guru kelas biasanya merangkap bertugas sebagai guru Bimbingan dan  Konseling di SD di tempat ia bertugas. Diharapkan makalah penelitian ini dapat menjadi bacaan yang bermanfaat. Dan semoga solusi yang di tuliskan diatas dapat diimplementasikan oleh saya dan juga pembaca untuk  kedepannya.

LAMPIRAN
BIODATA SISWA I

A.      Identitas siswa
Ø  Nama                                    : Anwar
Ø  Jenis Kelamin                        :Laki-laki
Ø  Kelas                                     : V B
Ø  Tempat / Tanggal Lahir         : Medan/ 3 Februari 2003
Ø  Suku Bangsa                         : Minang
Ø  Agama                                  : Islam
Ø  Tinggal bersama                    : Orang tua
Ø  Posisi siswa dalam keluarga  : Anak ke 2 dari 3 orang bersaudara
Ø  Cita cita                                : Polisi

B.       Identitas Orang Tua
·           Ayah
Ø  Nama                        : Herwanto
Ø  Pekerjaan                  : Wiraswasta
Ø  Pendidikan                : Tidak sekolah
Ø   Alamat                     : Jln. Mandala Bay Pass, G. Tengah No. 28
·           Ibu
Ø  Nama                         : Annur Rosidah Hsb
Ø  Pekerjaan                   : Ibu Rumah Tanggad
Ø  Pendidikan                : SMP
Ø  Alamat                      : Jln. Mandala Bay Pass, G. Tengah No. 28



C.       Kondisi Fisik
Ø  Penyakit yang sering diderita :demam
Ø  Kondisi Badan                        : Utuh

BIODATA SISWA II

A.    Identitas siswa
Ø  Nama                                    : M. Hussein Srg
Ø  Jenis Kelamin                        : Laki-laki
Ø  Kelas                                     : V B
Ø  Tempat / Tanggal Lahir         : Medan/ 18 Juli 2002
Ø  Suku Bangsa                         : Batak
Ø  Agama                                  : Islam
Ø  Tinggal bersama                    : Orang tua
Ø  Posisi siswa dalam keluarga  : Anak 1 dari 1 bersaudara
Ø  Cita cita                                : Polisi

B.       Identitas Orang Tua
·           Ayah
Ø  Nama                        : Nizamuddin Srg
Ø  Pekerjaan                  : Wiraswasta (Sopir pribadi)
Ø  Pendidikan                : S1
Ø   Alamat                     : Jl. Pimpinan Gg. R7 no. 7b
·           Ibu
Ø  Nama                         : Eka Aisyah
Ø  Pekerjaan                   : Ibu Rumah Tangga
Ø  Pendidikan                : SMA
Ø  Alamat                      : Jl. Pimpinan Gg. R7 no. 7b

C.       Kondisi Fisik
Ø  Penyakit yang sering diderita :Demam
Ø  Kondisi Badan                        : Utuh



ANGKET

Daftar Pertanyaan Yang di Ajukan kepada Siswa pertama ( I ) yang kesulitan belajar
No
PertanyaanMahasiswa
Jawaban siswa
1
Apakah adik pernah mendapat juara dikelas?
Tidak
2
Seringkah adik belajar dirumah?
Sering
3
Dimana biasanya adik belajar dirumah?
Di teras
4
Adik punya abang atau kakak?
Punya kak,
5
Berapa?
Kakak 1, dan adik 1
6
Adik pernah diajari belajar atau mengerjakan PR di rumah?
Pernah
7
Adik pernah minta diajari?
Pernah
8
Kenapa tidak suka pelajaran MM dik?
Sulit kak,
9
Kalo susah kenapa tidak ditanya sama guru?
Gak ngerti kak, takut dimarahi guru
10
Pernah dihukum guru dik? Kenapa dihukum dik?
Pernah, karena gak pernah ngerjain PR dan tugas sekolah kak
11
Apa saja kegiatan adik di rumah?
Nyuci piring, mengangkat pakaian dan kumpul-kumpul keluarga kak
12
Ada tidak ruang khusus adik belajar dirumah?
Gak ada kak
13
Bagaimana suasana rumah disaat adik belajar?
Tenang, gak ribut kak,
14
Seringkah orangtua adik bertanya tentang pelajaran atau PR adik di sekolah?
Sering kak
15
Apa pendapat mereka tentang nilai adik?
Belajar sungguh-sungguh lagi
16
Pernahkah adik mendapat nilai merah?
Pernah kak
17
Apa pendapat orang tua adik dengan nilai dan raport adik?
“Belajar yang bagus, kalo bisa dapat ranking 1
18
Setiap pagi siapa yang membangunkan adik?
Bangun sendiri
19
Setiap pagi sering sarapan gak? Siapa yang masak dik?
Sering kak, mamak
20
Berapa uang jajan adik diberi oleh orangtua ditabung untuk
Kadang 2000  atau 5000 rupiah kak,
21
Adik berangkat kesekolah diantar?
Tidak kak, Jalan kaki,
22
Apa hobby adik?
Main PS
23
Apa cita-cita adik?
Polisi kak



Daftar Pertanyaan Yang Di Ajukan Kepada Anak yang Berperilaku bermasalah

No
Pertanyaan mahasiswa
Jawaban siswa
1
Apakah adik pernah mendapat juara di kelas?
Tidak  pernah kak
2
Adik pernah dimarahi guru?
Pernah
3
Kenapa dimarahi guru?
Main- main dan ribut kak,
4
Kenapa adik ribut?
Karena guru gak ada kak, pigi ke kantor
5
Pernahkah adik belajar dirumah?
Pernah
6
Siapa yang mengajari?
Mamak dan ayah kak
7
Siapa yang sering mengajari adik?
Mamak kak
8
Kenapa adik tidak suka pelajaran IPS?
Banyak hapalan kak
9
Bagaimana guru yang mengajari pelajaran itu dik?
Gak enak kak
10
Kenapa?
Gak tau kak
11
Pernah dipukul guru dik? Kenapa?
Pernah kak, karena PR gak siap kak
12
Apa aja yang dipukul dik?
Tangan kak,
13
Sakit gak dik?
Sakit kak
14
Seringkah adik kumpul dengan keluarga?
Sering
15
Bagaimana dirumah dik?
Biasa aja kak
16
Biasanya kalo ngumpul ngapain aja dik?
Nonton TV
17
Seringkah nonton bareng?
Sering kak
18
Apakah ayah dan ibu sering dirumah?
Sering kak
19
Seringkah orang tua adik mengingatkan adik belajar dirumah?
Gak kak
20
Pernahkah adik dimarahi dirumah?
Pernah kak
21
Kenapa dimarahi?
Melawan kak,  karna gak dikasi main-main dari siang sampai jam 9 malam kak
22
Siapa yang mengantar adik kesekolah?
Ayah
23
Sebelum berangkat sekolah sering sarapan gak?
Jarang kak, kadang malas kak,bosan tapi dipaksa
24
Siapa yang masak sarapannya?
Mamak kak
25
Berapa uang jajan adik sehari?
3000 kak
26
Sering ditabung gak?
Kadang kak
27
Apa hobby adik?
Main game sampai 3 jam
28
Apa cita-cita adik?
Polisi kak
is
NIM . 1131111032





[1]Buku bahan ajar BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR, oleh Dra. Rosliana S. M.Pd

LAMPIRAN FOTO OBSERVASI


Tidak ada komentar:

Posting Komentar